Mohon tunggu...
Afinudin
Afinudin Mohon Tunggu... Mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Mahasiswa PAI Universitas Muhammadiyah Ponorogo Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Review buku Filsafat Pendidikan Islam

29 Mei 2025   06:56 Diperbarui: 29 Mei 2025   07:00 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harga              : 75.000

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

 

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM, Memahami Prinsip Dasar
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM, Memahami Prinsip Dasar

Filsafat Pendidikan Islam

Filsafat pendidikan Islam merupakan fondasi utama dalam memahami dan mengembangkan ilmu pendidikan yang berakar pada nilai-nilai Islam. Dalam ranah keilmuan, filsafat memainkan peran sentral karena menjadi dasar konseptual lahirnya berbagai cabang ilmu. Setiap ilmu yang berkembang, baik itu hukum, politik, ekonomi, sosiologi, hingga pendidikan, sejatinya berakar dari pemikiran filosofis yang mendasarinya. Filsafat memberikan arah dan kerangka berpikir mendalam yang tidak hanya menjelaskan apa suatu ilmu, tetapi juga mengapa dan bagaimana ilmu tersebut dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan.

Dalam konteks pendidikan Islam, pemahaman terhadap filsafat menjadi penting karena membentuk cara pandang yang holistik terhadap tujuan, metode, dan nilai-nilai dalam proses pembelajaran. Filsafat tidak semata berkutat pada hasil atau produk akhir dari pendidikan, melainkan lebih menekankan pada proses-proses mendalam yang melibatkan pemikiran kritis, refleksi nilai, dan landasan etis. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar filsafat pendidikan Islam, seorang pendidik dapat merumuskan pendekatan yang tidak hanya ilmiah tetapi juga spiritual dan moral, selaras dengan ajaran Islam.

Oleh karena itu, filsafat pendidikan Islam bukan hanya sebagai teori abstrak, melainkan sebagai panduan strategis dalam merancang sistem pendidikan yang bermakna. Dengan menguasai filsafat, seorang pendidik tidak hanya memahami produk pendidikan seperti kurikulum atau hasil belajar tetapi juga mampu mengendalikan dan memaknai proses pendidikan itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman mendalam terhadap prinsip filsafat memiliki dampak jangka panjang terhadap kualitas dan arah pendidikan Islam secara keseluruhan.

Di bagian akhir BAB buku ini, Dr. Afiful Ikhwan hakikat evaluasi dalam pendidikan Islam, termasuk pengertian, tujuan, manfaat, dan metode pelaksanaannya. Evaluasi dipandang sebagai proses penting untuk mengetahui sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dalam perspektif Islam, evaluasi bukan hanya menilai hasil belajar, tetapi juga proses pembelajaran serta pertumbuhan moral dan spiritual peserta didik. Evaluasi dilaksanakan dengan mengedepankan keadilan, objektivitas, dan nilai-nilai etika Islam. Dengan demikian, pendidikan Islam menempatkan alat dan evaluasi sebagai dua komponen utama yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan pembentukan karakter dan kepribadian yang islami

Hadirnya karya ilmiah ini menjadi penanda penting bahwa masih ada individu yang berani menempuh jalan sunyi dalam dunia akademik yakni jalan menulis. Di tengah kecenderungan sebagian kalangan akademisi, bahkan yang telah bergelar Doktor maupun Profesor, untuk menjauhi aktivitas tulis-menulis, buku karya Dr. Afiful ikhwan, M.Pd.I. ini muncul sebagai bukti nyata dari kesadaran intelektual yang sedang tumbuh. Menulis memang tidak selalu menjanjikan imbalan finansial secara langsung, namun ia mencerminkan komitmen moral seorang ilmuwan terhadap ilmunya dan terhadap masyarakat yang membutuhkan pencerahan. Dalam konteks ini, Dr. Afiful Ikhwa, M.Pd.I. patut diapresiasi karena telah melangkah lebih jauh dari sekadar memenuhi tuntutan formal akademik ia telah ikut serta menghidupkan kembali budaya ilmiah yang selama ini mulai meredup.

Lebih dari sekadar sebuah buku, karya ini bisa dimaknai sebagai simbol dari kebangkitan kesadaran baru. Kesadaran bahwa menulis adalah bagian dari tanggung jawab keilmuan dan bukan hanya rutinitas akademik belaka. Ia mengingatkan bahwa budaya tulis adalah simbol dari budaya tinggi (high culture), yang menuntut keberanian, ketekunan, dan kesadaran yang mendalam. Semoga langkah awal ini bukan hanya menjadi pemantik pribadi bagi penulisnya, tetapi juga menjadi inspirasi kolektif bagi para akademisi lain untuk membangunkan dirinya dari "tidur panjang" dan mulai kembali menunaikan amanah intelektual melalui karya-karya yang bernilai dan berdaya guna.

Kekuatan Buku

  • Relevan untuk pengembangan kurikulum dan praktik pendidikan Islam di masa kini.
  • Menumbuhkan kesadaran moral akan pentingnya nilai-nilai islam serta tauhid dan akhlak dalam pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun