Indonesia dikenal sebagai negara multikultural. Tidak hanya suku, ras, dan budaya yang beragam, agama pun demikian. Keberagaman ini sudah disadari sejak lama. Tak heran jika dalam proses perancangan simbol negara pada tahun 1950, Soekarno mengusulkan agar semboyan Bhinneka Tunggal dicantumkan sebagaimana dikutip dari Kompas (Minggu, 31 Maret 2024). Tak sekadar semboyan, Bhinneka Tunggal Ika sesungguhnya mengajarkan kita bahwa perbedaan justru harusnya menyatukan, bukan membuat kita terpecah-pecah.Â
Dalam keseharian hal ini diwujudkan melalui perilaku toleransi, yang rupanya tidak bisa lepas dari nilai-nilai ajaran Islam. Hal ini tertuang dalam Al-Qur'an surat Al-Mumtaanah ayat 8-9:
"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarangmu (berteman akrab) dengan orang-orang yang memerangimu dalam urusan agama, mengusirmu dari kampung halamanmu, dan membantu (orang lain) dalam mengusirmu. Siapa yang menjadikan mereka sebagai teman akrab, mereka itulah orang-orang yang zalim."
Dari sini sudah jelas bahwa konsep toleransi atau kerap disebut sebagai tasamuh dalam islam itu sederhana, cukup dengan berbuat baik dan berlaku adil pada pemeluk agama lain selama tidak menyangkut soal agama. Sebab dalam surat Al-Kfirn ayat 6 dengan jelas disebutkan bahwa:
"Untukmu agamamu dan untukku agamaku."
Lalu seperti apa contoh toleransi dalam Islam? Berikut ini empat contohnya sesuai Al-Qur'an dan hadist :
1. Tidak mencela agama lain
Perkara ini tertuang dalam surat Al-An'm ayat 108:
"Janganlah kamu memaki (sesembahan) yang mereka sembah selain Allah karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa (dasar) pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan."
2. Membagikan daging kepada tetangga
Dikutip dari Bincang Syariah (Minggu, 31 Maret 2024), dalam satu riwayat riwayat diceritakan, tiap kali Abdullah bin Amru menyembelih kambing maka ia akan berkata kepada anaknya: "Apakah sudah kau berikan sebagian untuk tetanggaku yang Yahudi? Sungguh aku pernah mendengar Rasulullah berkata, Jibril selalu mewasiatkan kepadaku (agar berbuat baik) kepada tetangga, sampai aku menyangka ia ingin memberi sebuah warisan kepadanya." (HR. Abu Daud)
3. Menjalin hubungan baik dengan orang tua atau kerabat non muslim
Hal ini terdapat dalam surat Luqmn ayat 14-15Â
"Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu." Hanya kepada-Ku (kamu) kembali. Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak punya ilmu tentang itu, janganlah patuhi keduanya, (tetapi) pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan."
4. Menolong orang yang sakit
Dikutip dari Rumaysho (Minggu, 31 Maret 2024), Dari Abu Hurairah r.a., Nabi saw. bersabda:
"Menolong orang sakit yang masih hidup akan mendapatkan ganjaran pahala." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sumber:
1. Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
https://amp.kompas.com/skola/read/2021/04/28/180743569/sejarah-bhinneka-tunggal-ika
 2. Apakah Islam Mengenal Toleransi Antarumat Beragama?
https://rumaysho.com/26034-apakah-islam-mengenal-toleransi-antarumat-beragama.html
3. Berbuat Baik kepada Tetangga yang Non-Muslim, Bolehkah?
https://bincangsyariah.com/kolom/berbuat-baik-kepada-tet
angga-yang-non-muslim-bolehkah/