Mohon tunggu...
Afin Yulia
Afin Yulia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writer, blogger

Gemar membaca, menggambar, dan menulis di kala senggang.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Rencanakan Sejak Dini, Kunci Berhaji ala Milenial Masa Kini

11 September 2020   06:08 Diperbarui: 11 September 2020   07:19 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rencanakan sejak dini, kunci berhaji muda masa kini (sumber gambar: Abdullah Shakoor dari Pixabay)

Menunaikan ibadah haji merupakan impian setiap muslim. Tak terkecuali saya. Namun, saya tidak pernah terpikir untuk berhaji muda, hingga sepulang umroh tahun lalu Bapak bercerita bahwa seluruh rangkaian ibadah dalam haji kecil itu memerlukan fisik yang prima. Kekhusyukan ibadah akan terganggu jika tubuh tidak fit. Terlebih bagi mereka yang masuk dalam golongan risiko tinggi, seperti Bapak yang berusia lebih dari 60 tahun dan memiliki riwayat penyakit hipertensi.

Bapak memahami betul perkara ini, oleh sebab itu ia sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari, sebelum mendaftar umroh secara resmi. Tidak hanya soal asupan makan, ia juga memperhatikan waktu istirahat, kesehatan, hingga olahraga secara teratur. Semua itu dilakukan demi menjaga stamina dan kebugaran tubuhnya.

Hanya saja usia tak bisa menipu. Beberapa hari menjelang kepulangannya ke Indonesia, Bapak jatuh sakit. Kelelahan dan cuaca di sana, yang siangnya begitu panas dan malamnya begitu dingin, diakui Bapak sebagai penyebabnya. Ia tidak sendiri, banyak teman satu rombongannya yang mengalaminya situasi sama. Meski Bapak membaik sesaat sebelum pulang, nyatanya ia sakit lagi setiba di Indonesia. Sepekan lebih ia tiduran saja, sebelum akhirnya bisa beraktifitas seperti sedia kala.

Kisah Bapak itulah yang kemudian membuat saya berpikir "Jika umroh saja butuh fisik prima, apalagi berhaji yang durasinya jauh lebih panjang". Dan hal ini rasanya sulit dicapai jika sudah lanjut usia. Tidak mengherankan Bapak menolak sewaktu disarankan untuk mendaftar haji tahun lalu meskipun dananya mencukupi. Bukannya tidak mau, Bapak mau sekali. Akan tetapi, mempertimbangkan usia serta kondisi fisik, Bapak memilih umroh yang bisa dilakukan sewaktu-waktu dan masa tunggunya tak selama haji.

Kala itu usia Bapak 69 tahun. Dengan masa tunggu haji regular rata-rata mencapai 28 tahun di Jawa Timur menurut laman Republika (11/9/2020), maka ketika Bapak berangkat nanti usianya sudah mencapai 97 tahun.  Meskipun Bapak bisa mengajukin diri untuk mendapatkan prioritas pemberangkatan ke tanah suci berdasarkan UU No. 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, namun tetap saja masa tunggunya lumayan lama. Berdasarkan informasi dari laman hajijatim.id (11/9/2020), untuk Bapak yang masuk kategori usia 65-84 tahun masa tunggunya minimal 10 tahun.  Jadi ketika Bapak berangkat  sepuluh tahun kemudian usianya mencapai 79 tahun.

Melakukan ibadah haji dengan usia setua itu bukan tidak mungkin, akan tetapi ibadahnya bisa jadi kurang sempurna. Karena kondisi fisik yang tidak lagi prima.  Berbeda jika berhaji selagi muda, dengan kondisi tubuh yang masih fit kita dapat menunaikan ibadah haji lebih sempurna. Baik rukun, wajib, dan sunahnya. Dengan dengan demikian insyaallah bisa menjadi haji yang mabrur. Oleh sebab itulah, berhaji muda sangat disarankan demi ibadah yang lebih optimal.

Nah, masalahnya kebanyakan kaum muda atau milenial kini hidupnya belum terlampau mapan. Banyak yang baru saja meniti karier, dengan gaji yang belum tinggi pula. Dengan besaran BPIH mencapai 37 juta untuk jemaah haji reguler dari Embarkasi Surabaya seperti dikutip dari Detik (11/9/2020), rasanya akan sulit bagi milenial untuk mengumpulkan uang sebanyak itu secepat mungkin. Diperlukan strategi agar  milenial bisa melakoni mimpinya menjadi haji muda.

Apa itu? Tak lain dan tak bukan adalah merencanakan berhaji sejak dini seperti penjelasan berikut ini.

Merencanakan Berhaji Sejak Dini

Tak hanya finansial, fisik, wawasan, serta mental juga harus disiapkan sebelum sebelum milenial berhaji (sumber gambar: Alicia Razuri dari Unsplash)
Tak hanya finansial, fisik, wawasan, serta mental juga harus disiapkan sebelum sebelum milenial berhaji (sumber gambar: Alicia Razuri dari Unsplash)

Berhaji tak hanya perkara kemampuan finansial, tetapi juga fisik hingga mental. Oleh sebab itu, empat  hal berikut ini harus disiapkan sejak dini sebelum berangkat haji:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun