Catatan ini sengaja saya buat, sebagain kecil dari memori yang menghibur, barangkali nantinya menjadi motivasi dipertemuan selanjutnya serta dapat menjadikan bahan refleksi ketika sedang mengalami delima diri ini.
Manusia bukan sekadar makhluk individu yang berjalan atas dirinya semata. Dalam dirinya terdapat dimensi yang tidak bisa dilepaskan, yakni untuk hidup berkelompok. Kehidupan berkelompok menjadi bagian dari kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin terlepas dari manusia lainnya.
Berorganisasi adalah bentuk nyata dari kodrat itu. Berorganisasi menjadi cara kita hidup bersama dan bekerja sama. Dalam organisasi kita belajar bahwa pengabdian bukan sekadar kata, ia harus diwujudkan dalam tindakan nyata seperti menyelesaikan tugas yang dipercayakan, membagi peran dengan adil, dan menjaga komunikasi terbuka agar masalah kecil tidak membesar. Konsistensi akan terlahir seiringnya.
Hendaknya seorang yg berorganisasi tidak mencari keuntungan semata untuk dirinya!!. Karena itu akan menghancur leburkan tujuan yg seharusnya dicapai dan tidak menjadikan organisasi untuk memperkaya diri baik dalam jabataan, materi dan lain sebagainya.
Apakah kita dapat ilmu pengetahuan di organisasi? Bisa. Disini saya mengutip perkataan Sri Krisna dalam pewayangan mahabarata ketika menasehati Raja Angga Karna "Sebenarnya untuk mendapatkan pengetahuan seseorang tidak perlu bekerja keras, hanya saja konsentrasi dan pengabdian saja sudah cukup." Dengan fokus dan pengabdian, pengetahuan dan manfaat akan datang silih berganti hari.
Menurut saya, organisasi adalah tempat belajar dan berkorban. Kalau kita masuk dengan niat baik dan konsisten, organisasi akan memberi manfaat untuk banyak orang dan membuat kita tumbuh bersama dan berdampak bagi masyarkat sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI