Mohon tunggu...
Afifatul Khoirunnisak
Afifatul Khoirunnisak Mohon Tunggu... Petani - Sarjana Pertanian

Menikmati perjalanan hidup dengan belajar dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Petrichor di Ujung Senja (Part 2)

29 Januari 2020   14:43 Diperbarui: 29 Januari 2020   14:41 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Senja yaitu waktu/hari setengah gelap setelah matahari terbenam (KBBI). Senja bisa menjadi hal romantis yang ditunggu oleh penikmat senja. Perpaduan semburat warna jingga dan gelap dalam satu waktu.

Kejadian tadi sore di toko masih terekam jelas di benakku. Ketika aku dan dia menghabiskan sore di tengah keramaian kota.

"Itu pacarnya ya mbak?"tanya bapak penjual ketika aku mau melangkahkan kaki keluar.

Aku hanya bisa membalas dengan senyuman dan melangkahkan kakiku menyusul dia yang sudah lebih dahulu keluar. Aku sendiri tidak tahu definisi kekasih itu bagaimana. Apakah hubungan seperti ini sudah bisa disebut sebagai dua manusia yang saling berbagi kasih? Entahlah.

"Mau makan apa?"tanyanya membuyarkan lamunanku.

"Ha? Oh, aku sudah makan tadi sebelum kesini. Ayo aku temenin kamu makan." tawarku.

Langkah kami terhenti pada sebuah lesehan di tepi jalan. Dia mencoba makanan khas kota ini. Setengah dipaksa, akhirnya aku juga ikut memesan makanan.

"Sejak kapan makan pedas?"tanyanya ketika melihatku menuangkan bumbu cabe di makananku.

"Nanti kamu sakit lagi loh." Ah rupanya dia masih mengingat kebiasaanku.

"Lagi pengen aja. Ini juga tidak pedas kok" jawabku sambil terus menuangkan sambal. Dulu kita sering makan bareng di warung dekat kampus. Tempat makan yang menjadi langganan anak kos karena harganya murah. Ah, kenapa juga aku harus mengingat masa itu.

"Bagaimana kerjaanmu, lancar?" sekarang giliran aku yang balik bertanya karena selama ini aku terlalu mendominasi pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun