Mohon tunggu...
Afifah Nauffatih
Afifah Nauffatih Mohon Tunggu... Mahasiswa Unesa

Whatever happens is okay

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bukan Sekedar Nakal: Konflik Internal dan Sosial Remaja

27 April 2025   22:12 Diperbarui: 27 April 2025   22:25 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa remaja adalah fase yang sangat menentukan dalam perjalanan pencarian identitas diri. Menurut teori Erikson, tahap ini ditandai oleh usaha remaja untuk membangun konsep diri yang kuat, yang mencakup tujuan hidup, nilai-nilai pribadi, dan keyakinan. Namun, ketika proses ini tidak berjalan dengan baik, remaja rentan mengalami kebingungan identitas yang dapat mendorong munculnya perilaku menyimpang, seperti pergaulan bebas atau menurunnya prestasi akademik. Lingkungan yang mendukung sangat berperan penting dalam membantu remaja menemukan jati diri mereka sekaligus menjaga kesehatan mental. Di sinilah bimbingan dan konseling perkembangan hadir, menawarkan layanan yang bukan hanya berfokus pada pencegahan masalah, tetapi juga pada pengembangan potensi dan pemberian dukungan selama proses pembentukan identitas remaja.

MACAM MACAM PENYEBAB KENAKALAN REMAJA:
A.FAKTOR INTERNAL (PSIKOLOGIS)
Kondisi psikologis yang tidak stabil sering kali menjadi penyebab utama kenakalan remaja. Faktor utamanya adalah ketidakmampuan remaja untuk mengendalikan emosi mereka, seperti marah, kecewa, sedih, atau frustrasi, yang kemudian seringnya dilampiaskan mellaui kegiatan atau perilaku negatif. Selain itu, krisis identitas yang terjadi selama perkembangan remaja mendorong mereka untuk mencari pengakuan dari lingkungan mereka. Tidak jarang, hal ini diperburuk oleh konsep diri yang rendah, yang membuat remaja merasa tidak berharga dan kehilangan arah. Faktor-faktor ini saling berkaitan dan dapat meningkatkan risiko perilaku delinkuen yang lebih serius jika tidak ditangani sejak awal.

B.FAKTOR KELUARGA
Kenakalan remaja yang berasal dari faktor keluarga dapat disingkat sebagai berikut:
*Pola Asuh yang Ekstrem
Pola asuh otoriter yang terlalu keras membuat anak merasa tertekan dan memberontak, sementara pola asuh permisif yang terlalu longgar membuat anak kurang disiplin dan cenderung melakukan perilaku nakal karena kurangnya batasan.
*Kurangnya Perhatian dan Komunikasi
Jika orang tua kurang memberikan perhatian dan kasih sayang serta komunikasi tidak efektif, anak merasa tidak aman secara emosional dan mencari perhatian di luar keluarga, yang bisa berujung pada kenakalan.
*Konflik Keluarga atau Broken Home
Keluarga yang sering bertengkar, kekerasan dalam rumah, atau perceraian membuat suasana rumah tidak nyaman dan remaja merasa terabaikan, sehingga mereka mencari pelarian di luar yang bisa memicu perilaku nakal.


Singkatnya, pola asuh yang tidak seimbang, kurangnya kasih sayang dan komunikasi, serta konflik keluarga merupakan faktor utama dari kenakalan remaja yang berasal dari lingkungan keluarga

C.FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL
Kenakalan remaja seringkali dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial yang kuat. Banyak remaja yang cenderung mengikuti perilaku teman sebaya atau geng agar bisa diterima dalam kelompok meskipun mereka tahu bahwa perilaku tersebut negatif. Selain itu, adanya tekanan sosial untuk terlihat keren(mengikuti tren) atau membuktikan diri juga bisa mendorong remaja melakukan tindakan yang menyimpang. Tidak kalah penting, pengalaman buruk di lingkungan sekolah seperti bullying atau merasa tidak diperlakukan adil bisa membuat remaja merasa frustasi dan akhirnya melampiaskannya melalui perilaku nakal. Ketiga hal ini menunjukkan bahwa lingkungan sekitar sangat berperan dalam membentuk perilaku remaja.

D.FAKTOR EKSTERNAL LAINNYA
Faktor eksternal lainnya yaitu pengaruh internet (media).
a.Pengaruh internet (media)
Sikap yang sering di tunjukan oleh remaja dalam kehidupan sehari-hari adalah kebanyakan dari mereka terpengaruh dengan kemajuan arus kehidupan, seperti kemajuan teknologi.
b.Minimnya pemahaman tentang keagamaan
Peran sangat penting karena nilai-nilai moral yang berasal dari agama cenderung tetap tidak berubah seiring perubahan waktu dan tempat.
c.Kurangnya sarana dan prasarana positif
Minimya fasilitas untuk menyalurkan bakat dan energi seperti taman bermain, pusat kegiatan remaja atau ruang kreativitas bisa membuat remaja mencaru pelampiasan negatif.

Oleh karena itu, kenakalan remaja tidak dapat dipandang hanya sebagai perilaku "nakal" yang bersifat sementara atau remeh. Sebaliknya, kenakalan ini merupakan manifestasi dari masalah yang lebih dalam, seperti konflik emosional, ketidakstabilan identitas, dan ketidakmampuan dalam menghadapi tekanan sosial.

https://bk.fip.unesa.ac.id/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun