Mohon tunggu...
DindaAfifah
DindaAfifah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ya, Kamu Tahu Apa Itu "Global Warming", "Cooling Warming"?

8 Februari 2018   23:42 Diperbarui: 8 Februari 2018   23:46 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Fahry Gra, http://gardasains.blogspot.co.id/2013/05/yang-terjadi-pendinginan-global-bukan.html)

Pemanasan global(global warming) sudah menjadi masalah yang cukup besar di dunia ini. Pemanasan global ini memiliki keterlibatan yang berpengaruh terhadap perubahan iklim yang dipicu oleh emisi gas-gas rumah kaca terutama karbondioksida (CO2) dan metana (CH4) di atmosfer. Emisi tersebut dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan.

Benar bahwa dampak yang diakibatkan dari pemanasan global ini sudah terlihat nyata. Seperti kebakaran hutan, contohnya saja di Provinsi Riau dan Provinsi Jambi pada bulan september tahun 2015, rusaknya ekosistem terumbu karang, dimana Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga memiliki banyak ekosistem terumbu karang, hingga peristiwa mencairnya sebagian es di kutub bumi yang memberi dampak meningkatnya jumlah air di muka bumi ini.

            Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) sebagai pemberi layanan cuaca publik di Indonesia, melalui situs resminya www.bmkg.go.id menyatakan bahwa berdasarkan peta anomali suhu udara tahun 2016 terhadap Normal (1981-2010) telah mununjukan bahwa tahun 2016 merupakan tahun terpanas sepanjang sejarah. Pengamatan BMKG yang sejalan dengan pernyataan organisasi meteorologi dunia (WMO), menunjukkan bahwa tahun 2016 memiliki suhu rata-rata 1,2 C lebih tinggi dibandingkan dengan Normalnya (yaitu rata-rata tahun 1981-2010). Bahkan anomali suhu tahun 2016 ini melampaui anomali suhu tahun 2015 yang mencapai 1 C. Diketahui bahwa anomali suhu rata-rata untuk tahun 2015 sangat dipengaruhi oleh fenomena El-Nino yang menimbulkan kekeringan di Indonesia. Sementara untuk tahun 2016 tidak ada fenomena yang disebut El-Nino, hal ini mengindikasikan bahwa unsur gas rumah kaca menunjukkan pengaruhnya terhadap suhu udara.

Anomali Suhu Udara Tahun 2016 Terhadap Normal (Sumber: BMKG)
Anomali Suhu Udara Tahun 2016 Terhadap Normal (Sumber: BMKG)
            Disaat pernyataan global warming sangat akrab kita dengar, ada pernyataan bahwa bumi akan mengalami pendinginan global. Istilah ini saya dapat dari artikel milik Ade Suleman Yusuf berjudul "Pemanasan VS Pendinginan Global". Peristiwa tersebut didasari dengan adanya aktivitas siklus pendinginan matahari yang dikenal dengan little ice age. Global cooling sudah pernah terjadi pada tahun 1650-1850 dengan perkiraan kejadian 200-250 tahun sekali. Terdapat bukti-bukti otentik seperti pusat penelitian di German GFZ menemukan bukti langsung pendinginan terjadi secara signifikan yang disebabkan oleh "cahaya matahari minimum" di danau Meerfelder Maar, Jerman.

            Pada artikel tersebut dinyatakan bahwa pada zaman itu pendinginan matahari menyebabkan banyak sungai di Inggris yang membeku. Pendinginan ini berdampak pada suhu bumi yang mengalami penurunan suhu secara signifikan di atmosfer serta secara menyeluruh suhu di bumi akan mengalami pendinginan mendadak beberapa derajat.

            Hal ini memiliki pro dan kontra. Mungkin saja mereka sebagai ahli memiliki data otentik dan real sehingga dapat menyimpulkan bahwa pendinginan global atau disebut dengan global cooling tersebut akan terjadi dan dipastikan juga dengan mencantumkan prediksi tahun akan terjadinya. Namun, berdasarkan buku "Summary for Policymakers, Climate Change 2007: The Physical Science Basis", hipotesis ini sempat mendapat sedikit dukungan dari komunitas sains, tetapi pernah menjadi perhatian saat terjadinya penurunan suhu dari tahun 1940-an sampai awal 1970-an. Laporan media menyatakan bahwa pendinginan global tidak akurat dan tidak menggambarkan secara keseluruhan literatur iklim ilmiah, dengan kata lain literatur tentang pemanasan bumi diperkirakan disebabkan oleh emisi gas rumah kaca yang lebih cepat meluas bukannya pendinginan. Pendapat saintifik terkini tentang perubahan iklim adalah bumi tidak mendingin tetapi mengalami pemanasan di sepanjang abad ke-20.

            Pendinginan global ini dihasilkan dari adanya dampak fisik dari aerosol sulfat pada bumi. Aerosol tersebutlah yang menjadi penyebab utama terjadinya pendinginan global pada pertengahan abad ke-20. Namun, pada saat itu ada dua mekanisme fisik yang dianggap menjadi pemicu pendinginan global, yaitu aerosol dan pemaksaan orbital.

            Pendinginan global atau cooling warming memiliki sedikit kemungkinan kebenarannya pada masa ini. Namun tidak semua pernyataan dari pendinginan global itu salah, dimana terdapat fakta bahwa peristiwa itu pernah terjadi pada tahun-tahun lalu. Jika kita amati dengan cermat perubahan iklim yang terjadi di muka bumi akhir-akhir ini, merupakan salah satu bentuk pemanasan global atau global warming dikuatkan dengan fakta bahwa anomali suhu udara semakin tahun semakin meningkat dengan nilai mencapai 1,2 C.

            Sebagai makhluk hidup yang ada di bumi, manusia harusnya menyadari bahwa tingkat global warming ini semakin bertambah setiap tahunnya. Karena manusia lah yang mejadi salah satu faktor penyebabnya. Kenapa? karena sebagian besar emisi gas rumah kaca bersumber dari aktivitas hidup manusia. Maka dari itu diharuskan suatu upaya pencegahan. Setidaknya meminimalisir peningkatan global warming. Seperti, merubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam aktivitas sehari-hari. Sebagai contoh, melakukan reboisasi serta penghijauan di muka bumi ini dan meminimalisirkan penggunaan bahan bakar yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara).

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun