Red String Theory adalah novel terbaru karya Tessia yang mengangkat konsep red string of fate atau teori benang merah, sebuah mitos dari budaya Tiongkok dan Jepang yang meyakini bahwa dua orang yang ditakdirkan untuk bersama akan terhubung oleh benang merah tak kasatmata yang tidak bisa putus, meski jarak dan waktu memisahkan mereka.
Dalam novel ini, Tessia menyajikan kisah cinta yang penuh haru dan makna melalui tokoh Amos yang mencintai Iliana selama enam belas tahun dalam diam tanpa pernah berkesempatan mengungkapkan perasaannya. Cerita ini menggambarkan bagaimana cinta sejati tidak selalu harus diungkapkan secara eksplisit, namun tetap melekat kuat dalam benang takdir yang mengikat dua jiwa.
Novel ini tidak hanya bercerita tentang cinta romantis, tetapi juga memperluas maknanya sebagai ikatan penting dalam hidup seseorang---baik itu persahabatan, keluarga, maupun hubungan kerja---yang membawa perubahan besar dan bermakna. Dengan gaya penulisan yang menyentuh dan penuh filosofi, Tessia berhasil mengajak pembaca merenung tentang arti takdir dan kesempatan dalam kehidupan.
Kekuatan novel ini terletak pada penggambaran karakter yang realistis dan alur cerita yang memadukan unsur spiritual dengan pengalaman manusia yang universal. Momen-momen kecil yang tampak biasa dalam novel ini ternyata menyimpan makna besar, menambah kedalaman emosional yang membuat pembaca terbawa hingga akhir cerita.
Secara keseluruhan, Red String Theory adalah karya yang cocok bagi pembaca yang menyukai kisah cinta penuh makna dan filosofi, serta ingin memahami lebih dalam tentang konsep takdir dalam hubungan manusia. Novel ini bukan hanya hiburan, tapi juga sebuah refleksi tentang bagaimana cinta dan takdir bisa saling melengkapi dalam perjalanan hidup.
Resensi ini dapat dipublikasikan di media massa untuk memperkenalkan novel Red String Theory karya Tessia kepada pembaca yang mencari bacaan romantis sekaligus bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI