Mohon tunggu...
Affan Ghofari
Affan Ghofari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Baru memulai menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Turut Mencegah Penyebaran Covid-19 di Masjid, Mahasiswa KKN Ciptakan Alat Semprot Hand Sanitizer Sistem Injak

3 Agustus 2021   22:30 Diperbarui: 3 Agustus 2021   22:33 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengukuran dan Pemotongan Pipa (Dokpri)

Semarang, 3 Agustus 2021 -- Siapa yang tidak tau dengan virus SARS-CoV-2 atau biasa disebut oleh warga dengan nama virus corona. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini disebut dengan COVID-19. Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Terhitung sampai sekarang virus ini menyerang kurang lebih selama 2 tahun lamanya.

Pemerintah sudah resmi menetapkan pemberlakuan PPKM (Perberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sejak 3 Juli sampai 20 Juli 2021.  PPKM ini dilakukan untuk membatasi interaksi, pertemuan antara orang dengan orang dan kelompok dengan kelompok, yang diharapkan dapat mengurangi penularan COVID-19.

Di saat PPKM seperti ini program Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro tetap berjalan. Kegiatan KKN ini dilaksanakan secara online. Hal ini membuat para mahasiswa memutar otak mereka memikirkan kegiatan apa yang sekiranya dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan tetap mematuhi PPKM.

Salah satu mahasiswa peserta KKN dari jurusan Teknik Mesin melihat kondisi di desa tempat Dia KKN. Hasilnya adalah bahwa masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat tetap digunakan tapi dengan pengurangan kapasitas dan pengurangan kegiatan. Hal tersebut menimbulkan resiko peneluran virus corona. Terutama ketika para jamaah setempat menyentuh permukaan benda di masjid kemudian secara tidak sadar menyentuh daerah wajah. Selain itu handsanitizer yang tersedia di Masjid Al Mu'tashim ditempel di tembok yang posisinya kurang stretegis tidak tepat di pintu masuk masjid karena jalan masuk ke masjid sudah tidak ada tembok lagi yang dapat ditempeli handsanitizer. Selain itu cara pemberian handsanitizer pada jamaah masjid juga dengan cara salah satu takmir masjid memegang handsanitizer dan menyemprotkan handsanitizer ke para jamaah di pintu masuk masjid. Hal itu tidak efektif dan mengambil waktu takmir masjid yang harusnya dapat beribadah di masjid tanpa harus menyemprotkan handsanitizer ke jamaah.

Berangkat dari situ, mahasiswa jurusan Teknik Mesin yang biasa dipanggil Affan membuat alat penyemprot handsanitizer system injak. Dengan bahan utama pipa dipotong dan dirangkai sedemikian rupa sehingga bisa menjadi alat penyemprot handsanitizer dengan cara diinjak. Alasan Affan menggunakan pipa karena dengan mudah di dapat ditoko bangunan di hampir setiap daerah. Selain bahannya mudah didapat, tujuan memakai pipa juga supaya para masyarakat dapat turut membuat alatnya dan bisa digunakan di tempat-tempat lain yang menjadi pusat kegiatan atau bisa menjadi ide usaha di tengah masa pandemic seperti ini. Masyarakat bisa membuat alat penyemprot tersebut dan bisa menjual di media sosial ataupun di marketplace. Hal itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Dibandingkan dengan alat semprot yang elektrik menurut Affan lebih baik yang menggunakan system injak atau mekanis. Alasan Affan memilih alat semprot system injak dengan bahan pipa adalah supaya masyarakat tidak bingung ketika alat tersebut rusak karena sistemnya sederhana. Berbeda dengan alat semprot yang elektrik menggunakan sensor dan system yang cukup rumit dikhawatirkan ketika rusak malah membuat masyarakat bingung memperbaikinya.

Penyambungan Bagian per bagian (Dokpri)
Penyambungan Bagian per bagian (Dokpri)
Proses pembuatan alat ini tergolong singkat yaitu kurang lebih 3 hari dengan waktu kerja perharinya 3 jam. Alat ini hanya disambungkan tanpa dilem yang tujuannya agar dapat dibongkar pasang dan dapat di pindahkan dengan mudah.

Proses Penyerahan Alat pada Ketua RT dan Takmir Masjid (Dokpri)
Proses Penyerahan Alat pada Ketua RT dan Takmir Masjid (Dokpri)
Alat penyemprot handsanitizer ini diterima dengan senang hati oleh bapak RT dan Takmir Masjid Al Mu'tashim. "Alhamdulillah alat ini dapat menunjang masjid yang sedang menerapkan protokol kesehatan mandiri, sebelumnya sudah ada pengecek suhu tanpa sentuh dan sekarang ditambah alat penyemprot system injak." Ucap Bapak Andreng Takmir Masjid Al Mu'tashim.

Penulis                       :     Muhammad Affan Ghofari

Dosen pembimbing :     Dinalestari Purbawati S.E., M. Si, Akt

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun