Mohon tunggu...
amk affandi
amk affandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

coretanku di amk-affandi.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Candi Plaosan Riwayatmu Kini

23 November 2010   05:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:22 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila Anda sedang berkunjung ke candi Prambanan dan punya sedikit waktu sisa, mampirlah ke candi Palosan. Berjarak hanya sekitar 1 km sebelah timur laut dari candi Prambanan. Sebagaimana layaknya bangunan candi, pastilah yang dijumpai batu yang tertata rapi membentuk sebuah arsitektur yang indah.

Candi Plaosan memang masih kalah pamor dengan candi Prambanan. Disamping letaknya yang agak jauh dengan jalan raya jogja-solo, bentuknya juga tidak menjulang tinggi sebagai layaknya candi Prambanan. Disamping lingkungan yang tidak tertata rapi, akses menuju ke candi Plaosanpun tidak terpublikasi dengan gencar. Lihatlah batu yang berserakan tidak tertata rapi, area parkir yang kurang mendukung adanya sebuah kawasan situs budaya.

Saya tidak tahu persis, mengapa candi Prambanan yang terus dipoles, diperluas lahannya, dibuatkan sarana penunjang lain agar pengunjung tampak nyaman. Sementara candi Plaosan tergolek tak disentuh sedikitpun. Padahal jaraknya berdekatan. Apakah memang daerahnya berbeda? Perlu diketahui Prambanan masuk wilayah Yogyakarta, sedangkan Plaosan masuk daerah Jawa Tengah. Ataukah dinas kepariwisataannya kurang antusias menggarap Plaosan?

[caption id="attachment_76714" align="alignleft" width="300" caption="batu menumpuk tak karuan"]

1290489490110431567
1290489490110431567
[/caption]

Sebuah tempat dengan berlatar belakang warisan sejarah menjadi daerah wisata sudah banyak kita jumpai. Namun untuk menjadi sebuah lokasi sebagai pusat pembelajaran, belum banyak kita temukan. Pemerintah bersama-sama dengan elemen masyarakat yang cinta budaya mulai saat ini harus memikirkan secara serius.

Upaya pengelola “teropong bintang” Observatorium Boscha di Lembang Jawa Barat patut kita hargai. Disana akan kita temui tempat yang memang benar-benar untuk menggali ilmu pengetahuan. Untuk dapat masuk ke sana diperlukan waktu minimal satu bulan untuk mendaftar, pengunjung dibatasi, serta maksud dan tujuan. Desa Sangiran diupayakan menjadi laboratorium penelitian sejarah sebagai warisan yang diakui oleh UNESCO.

Candi Plaosan sangat besar kemungkinan untuk dikembangkan menjadi pusat studi sejarah dan budaya.Area disekeliling candi sangat mendukung untuk dioptimalkan, karena daerah sawah yang terhampar luas. Dengan bekerja sama dengan perguruan tinggi atau lembaga laian, sangat layak bila di seputar desa plaosan didirikan pusat studi sejarah dan budaya.

Banyak tatanan sosial yang sekarang kita pakai, hasil buah karya dari nenek moyang. Mengapa Raja Rakai Pikatan demikian sayangnya kepada sang istri Sri Pramurdyawardani, sehingga membangunkan sebuah candi?Bukankah membentuk masyarakat yang damai, saling asah-asuh berawal dari keharmonisan suami istri? Itulah salah satu sisi yang harus kita gali dari warisan budaya nenek moyang.

salam. affandi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun