Mohon tunggu...
Wafaul Ahdi
Wafaul Ahdi Mohon Tunggu... Jurnalis - MAHASISWA

Affah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dikucilkan Orang Lantaran Tidak Ahli Matematika

9 Oktober 2020   11:31 Diperbarui: 9 Oktober 2020   11:39 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock

DUH.. Kenapa sih kok otak aku rasanya berhenti berfungsi ketika dihadapkan dengan angka-angka.

Aku merupakan satu dari beberapa anak yang mungkin mengalami hal yang serupa. Mendadak buntu ketika di hadapkan dengan soal matematika. Nilaiku selalu "anjlok" di bidang ini sampai akhirnya aku pernah terjebak dalam posisi yang amat sangat di kucilkan oleh teman-teman sekitarku.

"Coba saja mengerjakan matematika itu sama dengan halnya aku melukis, tentu akan menyenangkan". 

Sampai saat ini matematika memang kerap dijadikan sebagai tolak ukur seorang anak di nyatakan cerdas. Ketika mendapatkan nilai bagus di bidang ini seakan-akan dibuat terbang oleh siapapun yang mengetahuinya. Mereka tidak tahu, aku memang tidak cerdas di bidang matematika tetapi apakah mereka bisa menjamin aku tidak cerdas juga di bidang lain?

Seseorang yang kontroversial Alibaba Jack Ma merupakan orang yang terkaya di China siapa sangka beliau ternyata bodoh matematika. Hal ini diungkapkannya secara terang-terangan di media "Saya tidak pandai matematika, saya tidak pernah belajar manajemen, dan saya buta akan akutansi" namun siapa sangka beliau kini mencapai puncak kesuksesan menjadi orang terkaya di China.

Terbukti bukan, bahwa tolak ukur kecerdasan dan kesuksesan seseorang tidak melulu tentang matematika.

I have learned that people will forget what you said. People will forget what you did, but people will never forget how you made them feel.

(Maya Angelou)

"Hahaha cemen banget sih ngitung-ngitungan yang gampang sambil tutup mata aja bisa  kok nilaimu mengenaskan"

"Bodo amat sih kamu remed mulu kerjaannya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun