Mohon tunggu...
Wafaul Ahdi
Wafaul Ahdi Mohon Tunggu... Jurnalis - MAHASISWA

Affah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengetuk Pintu Sekolah Luar Biasa

25 September 2020   09:16 Diperbarui: 25 September 2020   09:25 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang ini banyak sekali orang tua yang tidak mau menerima kekurangan anaknya. Lantaran ia terlalu kecewa karena ekspektasinya mempunyai buah hati yang sempurna, pupus tenggelam di lautan lepas. Seorang ayah yang tega meninggalkan anaknya karena malu menggandeng anak yang berbeda dengan anak-anak lainnya. 

Padahal, kalau boleh memilih anak yang memiliki kebutuhan khusus tidak akan memilih menjadi dirinya yang memiliki kekurangan itu, ia pun ingin menjadi seseorang yang sempurna, tapi ini adalah takdir yang tidak bisa di tentukan oleh manusia, dan belum tentu anak yang memiliki kekurangan akan selalu membuat beban bagi orang tuanya.

Banyak kisah-kisah yang sangat menginspiratif seorang anak berkebutuhan khusus mampu menggandeng orang tuanya di podium perlombaan dengan kemenangan yang di raih nya, bahkan sampai berada di kancah internasional. Karena sesungguhnya tidak ada yang menutup kemungkinan anak berkebutuhan khusus tidak dapat menorehkan prestasi. Dan sekarang banyak pula perlombaan yang memang sifatnya khusus bagi anak-anak spesial itu.

Inilah kemudian mengapa keberadaan Sekolah Luar Biasa itu sangat di butuhkan bagi mereka, karena bertujuan agar mereka ini dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih optimal dibandingkan dengan hanya berdiam diri di rumah meratapi kekurangannya tersebut. Dan ini tentunya orang tua sangat berperan penting di dalamnya, mendorong semangat mereka untuk bisa melangkah jauh ke depan.

Sebelumnya ada yang masih tau apa itu pendidikan khusus atau pendidikan luar biasa?

Jadi, pendidikan khusus atau biasa di sebut pendidikan luar biasa merupakan pendidikan yang di tujukan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran dikarenakan memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, atau bisa juga memiliki potensi kecerdasan dan bakat yang istimewa.

Sudah jelas bukan? Bahwasannya tidak ada yang melarang anak yang berkebutuhan khusus ini mendapatkan pendidikan layaknya anak normal lainnya. Bisa mendapatkan pendidikan di sekolah khusus ataupun ingin mendapatkan pendidikan di sekolah umum. Tinggal bagaimana orang tua memilihkan yang terbaik untuk anaknya.

Sekarang ini penanganan sumber daya manusia (SDM) bagi penyandang disabilitas masih menjadi isu besar di kancah dunia pendidikan, meskipun pemerintah sudah mendorong aktif inklusivitas bagi penyandang keterbatasan tersebut melalui berbagai kebijakan yang ada.

Untuk itu agar bisa keluar dari masalah tersebut di harapkan guru harus belajar banyak tentang diktatik metodik pembelajaran untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) agar dapat mendorong pendidikan inklusi.

Tidak akan ada yang menginginkan sebuah kekurangan, tidak ada yang mau memilih menjadi orang yang mempunyai keterbatasan. Hargai mereka, dan fasilitasi mereka, karena mereka mempunyai kesempatan yang setara dengan anak-anak normal lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun