Mohon tunggu...
AFDHIL HAFID
AFDHIL HAFID Mohon Tunggu... Dosen - curiosity man

Blood Type A+ || Electrical Engineering || UGM || Minang xD

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Taman Sari Jogja Tidak Terawat Lagi?

16 Mei 2015   06:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:56 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin (Kamis, 14-05-15) saya bersama 3 orang teman berkesempatan berkunjung ke salah satu tempat wisata populer di Yogyakarta, Taman Sari.  Istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bukan pertama kalinya berkunjung ke Taman Sari sejak kedatangan pertama kali saya di Jogja 4 tahun lalu (Mei 2011) mesti menjadi salah satu tempat yang wajib untuk dikunjungi.

Pun awal tahun ini juga pergi dengan teman liburan berkunjung ke Taman Sari. Semenjak saya berdomisili sebagai mahasiswa (1 tahun ini) di Yogyakarta, sudah beberapa kali.

Kebun (Taman Sari) ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. (wikipedia.com)

Dengan latar belakang bangunan yang mencerminkan Hindu dan awal kedatangan Islam di Keratonan,  menjadikan bangunan di Taman Sari unik dan bernilai sejarah. Seperti gambar wajah yang mengeluarkan lidah di Bangunan sekeliling kolam mirip dengan budaya Hindu yang banyak ditemui di Bali yang dipercaya sebagai penolak bala. Keberadaan taman, bangunan dan kolam menjadikan tempat ini sejuk, bagus dan indah. Pas untuk diabadikan dalam bentuk gambar sebagai kenang-kenangan.

Namun, kemarin suasana berbeda di Taman Sari. Tidak tahu sudah berapa lama, seolah tidak ada yang merawat lagi, salah satu primadona wisata di Yogyakarta ini tercemar. Air kolam yang biasa bersih, biru dan mengalir, sekarang terlihat ada sampah, berlumut dan kotor. Meski saya bukan asli orang Jogja, tetapi sebagai seorang yang berdomisili dan selalu merindukan Jogja setiap pulang ke daerah saya juga merasa malu. Memalukan sekali dengan kondisi saat ini sebagai tempat yang banyak dikunjungi turis lokal dan mancanegara. Berikut foto-foto (menyedihkan) yang saya ambil kemarin di Taman Sari.


Menara Taman Sari

1431671632191646497
1431671632191646497

Kolam yang Tercemar Sampah

1431671666866080764
1431671666866080764

Kolam yang Berlumut

Apakah memang sedang direnovasi? Tetapi masih tetap dibuka dan tidak terlihat pekerjaan. Mengapa pihak pengelola seolah tidak peduli dengan kondisi sekarang? Mungkinkah tidak adanya anggaran atau tarif retribusi yang tidak realistis lagi dengan biaya perawatan sementara pemerintah DIY yang memiliki wewenang regulasinya tidak serta-merta ditinjau ulang.

Meski bukan asli orang Jogja, sebagai seorang yang berdomisili di Jogja saya mendukung apapun keputusan pemerintah agar kondisi sekarang tidak serta-merta diabaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun