Mohon tunggu...
Abu Alfatih
Abu Alfatih Mohon Tunggu... -

Seseorang yang belum menemukan apa yang di inginkan.....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Katanya Jokowi Sederhana, Jujur dan Merakyat ?

27 Juni 2014   02:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:43 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mungkin anda akan mempertanyakan jargon dari tulisan saya. Mungkin akan banyak haters dari kalangan pendukung Jokowi yang menganggap saya bodoh dan mungkin suka ini dan itu. Terserah tapi kata-kata kasar yang dikeluarkan akan menjadi bumerang bagi diri mereka sendiri.

Saya hanya ingin mempertanyakan jargon tersebut. Benarkah sesuai kenyataannya dilapangan. Benarkah kalimat sederhana, jujur dan merakyat itu ?

Coba kita telusuri dari beberapa masalah.

1. Model kesederhanaan itu apakah hanya dilihat dari naik sepeda ontel dan naik Bajaj saja sedangkan ada kasus dimana naik jet pribadi tidak di publikasikan. Apakah yang patut masuk media pemberitaan pada saat posisi sederhana saja bukan pada saat naik pesawat jet pribadi.

2. Kalau memang Jokowi jujur mengapa bilang sudah lapor KPK atas kasus Busway padahal KPK tidak pernah sekalipun menerima laporan Jokowi. Apakah itu yang dinamakan jujur. Apakah melakukan kebohongan demi menarik hati masyarakat pesantren pada saat itu bagian dari kejujuran politik ? itu antitesa dari slogan kejujurannya pak Jokowi.

3. Merakyat apakah duduk dengan model banyak yang nonton lalu diliput media sambil makan dengan 2 orang rakyat kecil lalu rakyat kecil yang lain nonton sambil lihat beliau makan. Apakah merakyat dengan cara seperti itu ? Melakukan drama dan lakon seolah merakyat dan ditonton banyak masyarakat serta media yang seolah-olah sedang melakukan peran sebagai aktor yang peduli wong cilik.


Silahkan anda mau hujat saya tapi model pencitraan dan jargon sama sekali antitesa bagi saya. Saya juga menegaskan bahwa saya bukan pendukung PKS tapi saya hanya tidak ingin Islam agama saya di disrkiminasi oleh mereka yang akan berkuasa. Saya mengajak masyarakat muslim waspada dalam menyelamatkan agama islam dari mereka-mereka yang ingin melarang syariat Islam tegak sedikit demi sedikit pada bangsa ini, mereka ingin menghidupkan lagi paham-paham komunis dengan mencabut tap MPR, mereka juga ingin merancukan biodata agama dengan cara mengahapus kolom agama supaya kita tidak bisa membedakan mana yang beragama dan mana yang komunis. Saya tidak takut dengan pak Jokowi sebagai presiden tapi saya hanya takut dibelakang Jokowi yang menunggangi untuk merugikan Islam. Terserah mau bilang tulisan ini propoganda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun