Mohon tunggu...
Ardi Esdiyanto
Ardi Esdiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret angkatan 2018

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sekelompok Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Penghangat Makanan bagi Para Ojol

19 September 2021   15:45 Diperbarui: 19 September 2021   15:51 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi-teknologi yang semakin berkembang di era ini berjalan sesuai dengan perkembangan zaman yang tentunya berguna untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul. Salah satu masalah yang ada di kalangan masyarakat kala ini yaitu tentang penghantaran makanan ojek online. Kendala yang sering dirasakan yaitu ketika makanan yang sampai ke rumah konsumen dengan keadaan dinginn, sehingga cita rasanya semakin berkurang.

 Hal inilah yang melatarbelakangi Bioma Cakrawala dan tim nya untuk menciptakan inovasi sebuah kotak penghangat makanan yang digunakan untuk para ojek online menghantarkan makanan menuju konsumen sehingga cita rasa dan kualitas makanan tetap terjaga.

"Kami mendapat informasi dari beberapa ojol. Rata-rata mereka mengantar makanan dari restoran ke konsumen membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Menurut kami, itu sangat lama. Otomatis kalau tidak ada dukungan khusus untuk menjaga suhu panas, makanan akan dingin. Sehingga mengurangi kenikmatan saat menyantap makanan. Seperti bakso, mi ayam, dan lain sebagainya," ungkap Bioma Cakrawala, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret (UNS), 12/09/2021

Kotak penghangat makanan tersebut memanfaatkan media nano sebagai media penghantar panas.

"Nah, kelebihan kotak penghangat makanan kami, ada sumber panasnya. Memanfaatkan panas dari sepeda motor. Jadi panas yang tadinya terbuang percuma, kami ambil dan manfaatkan untuk menghangatkan wadah makanan yang kami buat. Sehingga, tidak hanya menjaga suhu. Karena alat kami menghasilkan panas," jelasnya. 

 Kotak akan dipanaskan dengan heat exchanger berisi fluida yang terhubung dengan knalpot sepeda motor. Alat ini juga menggunakan sistem IoT, sehingga suhunya dapat dimonitor melalui smartphone. Walaupun di pandemi covid-19 seperti, bukanlah alasan untuk bermalas-malasan. Justru  Bioma dan timnya memanfaatkan waktunya untuk menganalisa masalah yang ada di masyarakat dan berfikir untuk memecahkannya.

Bioma dan timnya mengatakan, kotak penghangat makanan ciptaannya ini masih dalam bentuk prototipe. Maka perlu dilakukan beberapa kali lagi pengujian dan pengembangan lebih lanjut. Namun, jika alat ini sudah berhasil lolos uji dan memenuhi kriteria, Bioma dan timnya berencana akan memproduksi massal alat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun