Kejadian horor atau pengalaman misteri bisa dialami oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Apalagi di tempat yang sepi dan angker, sedangkan di keramaian seperti di mall, tempat hiburan, pun tak jarang orang yang mengalami kejadian seram yagg selalu dikaitkan dengan makhluk astral.
Biasanya yang sering mengalami kejadian misteri orang-orang yang banyak beraktifitas di malam hari, seperti Bapak waktu itu.
Jadi sekitar tahun 1998-2000 Bapak menekuni profesi sebagai penarik becak. Kawan-kawan pasti tahu kan? Di tahun-tahun itu transportasi taksi, apalagi ojek online belum banyak kaya sekarang. Jangankan ojek online, yang punya smartphone juga kayaknya belum ada ya di Indonesia pada tahun-tahun itu.Â
Nah bapak tuh biasa narik becak malem tuh, karena semacem ada perjanjian gitu diantara tukang becak biasa Bapak mangkal, ada yang jatahnya siang, dan ada jatahnya malem.Â
Bapak lebih milih narik becak malem, alasannya yaa biasa lah, biar adem. Bapak dan kawan-kawan tukang becak yang lain biasa mangkal di tempat pemberhentian bus, yang jaraknya dari rumah kami mungkin sekitar 4KM. Itu masih termasuk dekat bagi Bapak waktu itu, kalau bawa penumpang, biasanya sampai sejauh 8KM dari tempat pemberhentian bus dimana Bapak mangkal.
Target penumpang Bapak dan kawan-kawan yang lain ya, orang-orang yang pulang dari Ibukota, karena tahun-tahun itu memang banyak orang di desaku yang merantau di Ibukota untuk bekerja, dari yang masih belia, sampai yang udah tua, sangat jarang di desaku yang melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi, bahkan yang sampai lulus SMP atau SMA pun sangat jarang. Rata-rata ya lulus SD udah pengin bantu perekonomian orangtua dengan bekerja menjadi ART di jakarta.
KEJADIAN HOROR YANG DIALAMMI BAPAK SAAT NARIK BECAK DIMALAM HARI
Sebagai Orang yang banyak beraktifitas di malam hari, mengalami kejadian horor merupakan sebuah hal yang biasa bagi bapak, terlebih jalanan pada tahun-tahun itu masih sepi dan gelap, dan kebanyakan jalanannya belum semulus sekarang, masih banyak area jalanan yang banyak bebatuan, bergelombang, dan pastinya becek kalau hujan.
Oh iya,, FYI, aku tinggal di pelosok pedesaan yang jaraknya sekitar 2 jam perjalanan dari pusat kota, kawan. Tepatnya di salasatu kabupaten yang ada di sekitaran PANTURA barat, Jawa Tengah. Nah lanjut lagi yaa ke ceritanya bapak. Mengayuh becak berkilau-kilau meter jauhnya, bagi bapak hal yang biasa waktu itu, demi mencari sesuap nasi, bapak harus menerobos gelap dan dinginnya suasana jalanan di malam hari, dan harus terbiasa melihat makhluk-makhluk yang seharusnya tak terlihat.
1. Melihat Hantu kecelakaan
Malam itu, suasana terang bulan, sehingga bagi bapak sekilas nampak biasa, tak ada hal apapun yang terasa janggal. Sekitar jam 23.30 Bapak membawa penumpang, sebut saja ke desa K, yang jauhnya dari pangkalan becak sekitar 2KM. Nah untuk menuju ke Desa K, perjalanan akan melewati area pemakaman yang luas, rel kereta api, terus selanjutnya persawahan dan area peternakan ayam yang kandangnya membentang sangat luas,. Setiap pengendara yang lewat situ, kalau diajak ngomong pasti suaranya langsung berubah jadi bindeng, karena hidungnya ditutup nggak tahan bau poopnya ayam.