Mohon tunggu...
Aeee _Nun
Aeee _Nun Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hii namaku Ainun, aku orangnya extrovert punya ketertarikan di dunia ekonomi dan bisnis, hobiku memasak. Harapannya kedepannya aku bisa jadi seorang entreprenuer punya usaha di bidang FnB.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pengembangan Identitas Wisata Seni Bahari:Pelatihan (MUA) Face Painting Penari Dan History Tembang Macapat Sebagai Daya Tarik Niche Market Punjulharjo

11 September 2025   17:11 Diperbarui: 11 September 2025   17:11 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pada saat Pelatihan MUA dan Face Painting

Desa Punjulharjo di Kabupaten Rembang terus menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan potensi wisata. Tidak hanya mengandalkan pantai dan situs perahu kuno, desa ini juga menonjolkan kekayaan seni dan budaya lokal. Melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) mahasiswa Universitas Diponegoro, digelar kegiatan bertema “Pelatihan Tata Rias Penari dan Pengenalan Tembang Macapat sebagai Daya Tarik Niche Market Punjulharjo.”


Pelatihan Tata Rias Penari

Tata rias wajah atau face painting bagi penari bukan sekadar mempercantik tampilan. Lebih dari itu, riasan dapat memperkuat karakter, ekspresi, dan pesan dari tarian yang dibawakan. Dalam pelatihan ini, para peserta yang terdiri dari anak muda dan pelaku seni lokal diajarkan teknik dasar merias penari dengan cara sederhana namun efektif. Hasilnya, pertunjukan seni di Punjulharjo akan tampil lebih menarik, hidup, dan profesional di mata penonton.

Pengenalan Tembang Macapat

Dokumentasi pada saat Pelatihan History Tembang Macapat
Dokumentasi pada saat Pelatihan History Tembang Macapat

Selain pelatihan tata rias, kegiatan ini juga memberikan pengenalan kembali terhadap tembang macapat, warisan budaya Jawa yang kaya makna. Macapat bukan sekadar tembang tradisional, tetapi juga sarat dengan nilai filosofi tentang kehidupan. Melalui kegiatan ini, generasi muda diharapkan semakin mengenal, memahami, dan mencintai budaya leluhur, sehingga seni tembang macapat tetap lestari dan tidak hilang ditelan zaman.

Penguatan Wisata Berbasis Budaya

Kegiatan ini bukan hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga memperkuat daya tarik wisata Desa Punjulharjo. Dengan menggabungkan seni tata rias penari dan tembang macapat dalam pertunjukan seni, desa ini menghadirkan pengalaman berbeda yang tidak ditemukan di tempat lain. Konsep wisata niche market yang menekankan keunikan lokal menjadi ciri khas Punjulharjo sebagai destinasi budaya dan bahari yang istimewa.


Pelatihan ini disambut antusias oleh masyarakat. Banyak yang merasa terbantu karena mendapatkan ilmu baru sekaligus kesempatan untuk menjaga tradisi. Mereka berharap kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut dengan dukungan pemerintah desa, komunitas seni, dan perguruan tinggi. Dengan begitu, Desa Punjulharjo tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekayaan seni dan budayanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun