Jakarta -- Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, masyarakat kembali digemparkan dengan kabar yang menyebutkan bahwa pihak kepolisian melakukan sweeping dan pemberhentian layanan KRL Commuter Line. Kabar ini dengan cepat menyebar di berbagai platform, memicu keresahan di kalangan pengguna transportasi umum.
Namun, setelah ditelusuri, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
Fakta dari Sumber Resmi
Melalui akun resmi X (Twitter) @CommuterLine, dijelaskan bahwa layanan KRL tetap beroperasi seperti biasa. Memang sempat ada langkah antisipasi yang dilakukan karena adanya aksi penyampaian pendapat di kawasan MPR/DPR RI, tetapi itu tidak berdampak pada penghentian perjalanan KRL.
Petugas gabungan yang terdiri dari internal KAI Commuter Line, TNI, dan Polri diturunkan untuk menjaga situasi di stasiun tetap kondusif. Mereka bertugas memberikan pelayanan ekstra agar penumpang merasa nyaman, sekaligus memastikan keamanan di tengah kondisi yang ramai.
"Layanan KRL sudah kembali normal dan dapat digunakan masyarakat seperti biasa," tulis @CommuterLine.
Mengapa Hoaks Mudah Menyebar?
Berita bohong atau hoaks sering kali dibuat dengan judul yang provokatif. Tujuannya agar publik langsung percaya tanpa sempat mengecek kebenarannya. Apalagi, isu yang menyangkut transportasi publik sangat sensitif karena langsung bersinggungan dengan aktivitas sehari-hari masyarakat.
Sayangnya, banyak orang tergesa-gesa membagikan informasi tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu. Akibatnya, kabar yang salah bisa menimbulkan keresahan massal.
Edukasi untuk Publik