Langsung saja nama saya Ady, saya kecewa atas pelayanan di Kecamatan tempat saya tinggal. Awal mulanya saya ingin memperbaiki e-ktp saya yang salah huruf pada nama awal saya. Yang seharusnya Ady menjadi Adi, mungkin menurut kalian ini hal yang biasa. Tapi kenyataannya kesalahan 1 huruf pada nama ini berakibat fatal. Bagaimana tidak, di Akte Kelahiran dan Ijazah saya menggunakan nama Ady, sedangkan di e-ktp menggunakan Adi. Dan karna e-ktp yang salah nama membuat SIM, kartu Atm, Jamsostek saya menjadi nama Adi semua. Jika tidak diperbaiki dari sekarang mungkin akan lebih sulit kedepannya.
Pertama kali saya datang di Kecamatan saya diminta untuk memberikan fotocopy e-ktp, kartu keluarga dan akte kelahiran. Dan saya pun disuruh menunggu 1 bulan untuk pengambilan. Saya bingung kenapa e-ktp yang asli saya di minta juga, lalu bagaimana jika saya ada keperluan mendadak dan di minta untuk menunjukan ktp asli?
Seminggu pun telah berlalu, setelah 2 bulan habis kontrak saya mencoba melamar pekerjaan di Pabrik swasta. Dan benar saja, yang saya takutkan terjadi. Beberapa kali saya mencoba melamar pekerjaan, saya diminta untuk menunjukkan ktp dan ijazah asli. Walaupun saya sudah menunjukkan pernyataan dari Kecamatan untuk pengambilan e-ktp yang hanya berupa fotocopy kartu keluarga yang di beri stempel tanggal pembuatan, mereka tetap tidak mau menerima apapun alasannya. Mungkin karna bukti fotocopy KK itu belum kuat.
Tepat 1 bulan 3 hari, saya datang ke Kecamatan tempat saya memperbaiki e-ktp. Setelah menunggu 1 jam lebih saya aakhirnya menemui petugas untuk pengambilan e-ktp. Dan hasilnya nihil, e-ktp saya belum ada, dan saya pun disuruh datang kemari seminggu lagi.
Minggu kedua, tepat hari ini saya datang lagi ke Kecamatan tersebut. Walaupun saya dapat antrian nomor urut 8, tapi saya tidak dipanggil-panggil. Biasa orang indonesia, sulit sekali disuruh antri dan tertib. Mereka maju semaunya, dan petugas kecamatan pun hanya 1 orang yang melayani, biasanya ada 4 orang petugas. Saya mencoba berfikir positif, mungkin mereka sedang istirahat. Dan akhirnya saya mencoba untuk maju kedepan, akhirnya saya pun dilayani setelah lama sekali menunggu.
Dan kembali lagi saya dikecewakan, e-ktp saya blm juga ada. Dan sebelum saya ada juga bapak-bapak yang mengeluhkan hal yang sama. Dia memperbaiki e-ktp sejak bulan Februari 2015 hingga hari ini 10 April 2015 pun belum juga jadi. Kemudian petugas Kecamatan meminta untuk memfotocopy lagi kartu keluarga yang diberikan untuk pengambilan e-ktp waktu itu, serta meminta no.telp kita untuk dihubungi bila sudah ada.
Dan saya pun bertanya paling lama kapan? Dia pun menjawab, saya tidak dapat menentukan sampai kapannya. Pikir Saya, pasti masih lama lagi. Padahal senin besok saya akan mencoba melamar pekerjaan lagi, tapi mungkin akan saya urungkan. Semoga hal ini dapat segera diselesaikan, dan tidak terulang lagi. Katanya bikin e-ktp sekarang cukup 10 menit dan gratis, tapi mana faktanya?