Mohon tunggu...
ADWINDA AMALIA
ADWINDA AMALIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Mahasiswa jurusan psikologi Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gemini Red Flag?

29 November 2022   02:20 Diperbarui: 29 November 2022   14:02 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/images/id-6808382/

"Jangan  mau sama gemini, red flag!" 

"Virgo?? Pasti keras kepala ya?" 

Kalimat-kalimat di atas  merupakan hal yang biasa terdengar di tengah masyarakat. Mereka menilai kepribadian seseorang berdasarkan bentuk kuku, zodiak, MBTI, atau bentuk tulisan tangan. Ada juga yang mempercayakan keberuntungannya dengan feng shui, kartu tarot, shio, dan banyak hal lainnya. 

Pertanyaannya adalah dari mana pernyataan dan kesimpulan-kesimpulan ini berasal? Apakah pernyataan tersebut valid dan sesuai dengan kenyataan? Apakah kesimpulan ini diperoleh dari hasil penelitian ilmiah? Nah, artikel ini akan menjelaskan fenomena tersebut dalam sudut pandang sains. 

Pseudosains (pseudoscience) merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada bidang yang menyerupai ilmu pengetahuan namun sebenarnya hal tersebut cenderung tidak valid, tidak rasional, dan cenderung dogmatis. Lebih singkatnya, pseudosains merupakan ilmu yang semu. 

Kesimpulan tentang kepribadian seseorang berdasarkan zodiak tidaklah selalu relevan dengan kenyataannya. Hal ini merupakan salah satu bukti nyata bahwa pseudosains adalah suatu ilmu yang tidak teruji keilmiahannya. 

Walaupun pseudosains tidak teruji secara ilmiah dan bukanlah ilmu yang valid, namun banyak masyarakat yang masih mempercayai hal tersebut. Mereka cenderung mempercayai hal-hal tersebut karena pada dasarnya mereka membutuhkan validasi terhadap dirinya sendiri. 

Namun kenyataannya perasaan tervalidasi yang muncul ketika membaca suatu ramalan atau deskripsi kepribadian merupakan sebuah Barnum Effect. Barnum Effect merupakan fenomena psikologis yang menyebabkan seseorang percaya bahwa deskripsi tentang dirinya itu berlaku khusus untuk mereka, padahal faktanya deskripsi tersebut bersifat umum. 

Contohnya adalah ketika kita membaca kepribadian suatu zodiak, dikatakan bahwa orang dengan zodiak virgo adalah seseorang yang perfeksionis dan teliti. Sebagian dari orang yang berzodiak virgo pasti akan merasa kalimat tersebut sangat relevan dengan dirinya, padahal nyatanya sifat teliti dan perfeksionis tidak hanya ditemukan pada orang-orang dengan zodiak virgo, namun hal ini bersifat umum karena pada hakikatnya kepribadian manusia dipengaruhi oleh faktor internal, seperti kondisi fisiologi dan psikologi seseorang dan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti keadaan lingkungan dan pola asuh keluarga. 

Barnum effect ini dapat memberi dampak negatif pada seseorang apabila mereka terlalu mempercayai deskripsi kepribadian buruk ataupun ramalan buruk yang akan datang pada dirinya, hal ini dapat menyebabkan seseorang tersugesti ke hal-hal buruk yang akan menimpanya di masa mendatang dan membuat mereka merasa terpuruk, demotivasi, atau bahkan depresi, namun barnum effect juga dapat memberi dampak positif karena dapat memberi perasaan percaya diri dan sugesti bahwa keadaan masa depannya akan berjalan lancar apabila mendapatkan deskripsi kepribadian dan ramalan yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun