Mohon tunggu...
Farid Muadz Basakran
Farid Muadz Basakran Mohon Tunggu... Administrasi - Advokat

#Advokat #Mediator #Medikolegal I Pendiri BASAKRAN dan GINTING MANIK Law Office sejak 1996 I Sentra Advokasi Masyarakat I Hotline : +62816 793 313

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Denny Indrayana, Melawan Mafia, dan Anti Korupsi. Benarkah?

8 Oktober 2011   01:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:13 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Denny Indrayana adalah pribadi yang punya integritas dan     kapsitas. Berpihak kepada akal sehat dan kebenaran. Saya senang bekerja dengan tokoh muda ini." Begitulah komentar singkat, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono,  dibawah kanan buku dari Denny Indrayana yang berjudul Indonesia Optimis yang diluncurkan kemarin Jum'at 7 Oktober 2011 di Auditorium Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina Jakarta.

Saya berusaha menghadiri peluncuran buku ini, walaupun terlambat 1 jam dari jadwal yang ditentukan. Saya mengenal Denny Indrayana sejak tahun 1997 silam, sewaktu beliau menjadi Pengacara yunior di KKSM (Kramadibrata Karim Sani Manihuruk) Law Firm, dan beliau bersama seorang seniornya berhadapan dengan saya dan kawan-kawan dalam kasus sengketa perburuhan. Kami pegang buruhnya, dan beliau pegang perusahaannya. Pernah suatu ketika di awal tahun 1999, kami sempat bertemu di dalam sebuah Metro Mini jurusan Blok M - Pasar Minggu bersama sang isteri.

Saya agak kaget juga ketika beliau diangkat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Hukum dan anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, dan kemarin lebih kaget ketika dia sudah mencapai pangkat akademik tertinggi yakni seorang Profesor.  Saya berfikir tidak ada yang istimewa dalam dirinya. Presiden SBY pun memang suka mengangkat anak-anak muda ke dalam lingkaran kekuasaannya, tak terkecuali putra keduanya, Eddy Baskoro Yudhoyono sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, partai "milik" dinasti Yudhoyono. Disamping itu anak-anak muda Yogya, diantaranya beberapa alumni Universitas Janabadra Yogyakarta sebagai Tim Sukses, dan setelah sukses diberi jabatan Komisaris di beberapa BUMN.

13180335681205276733
13180335681205276733
Dalam acara itu  saya tidak mendapatkan buku yang dijanjikan   sewaktu di Twitter, datang saja dan akan mendapatkan buku yang berjudul Indonesia Optimis terbitan Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Kompas Gramedia). Bagi saya itu tidak masalah. Yang membuat saya lebih kaget lagi dan membuat saya bertanya-tanya, bahwa setiap peserta Peluncuran dan Diskusi Bukum tersebut mendapatkan sebuah Stop Map kualitas tinggi berkop Republik Indonesia (dengan lambang Garuda Pancasila diatasnya) lalu dibawahnya ada Sekretariat Kabinet lalu dibawahnya lagi tertulis Staf Khusus Presiden.   Selain itu banyak sekali bertebaran fasilitas dan lambang-lambang negara yang bertebaran, mulai dari pintu masuk kampus Universitas Paramadina, hingga ke dalam auditorium acara.

Saya dan banyak kalangan yang hadir, termasuk para mahasiswa, apakah ini termasuk menghambur-hamburkan anggaran negara ?.   Uang darimana sumbernya yang dipakai untuk mensponsori acara ini dan uang darimana kah yang dipakai untuk membeli buku-buku yang dibagikan secara gratis lebih kurang 600 eksemplar banyaknya ? Begitu dimanjakannya kah seorang Denny Indrayana ? Anehnya lagi Anies Baswedan sang Rektor Universitas Paramadina sebagai tuan rumah acara ini, apakah tidak malu kampusnya dijadikan area penghamburan anggaran negara ?. Padahal dengan Anies Baswedan pun, kami sempat turun ke jalan pada tahun 1993 untuk memprotes SDSB, dan isu-isu lainnya.

Ternyata setelah saya perhatikan dari mulai tuan rumah, para pembicara paling tidak  empat pembicara, adalah geng Yogya. Selebihnya saya lihat diluar geng Yogya. Pembicara yang hadir saat itu antara lain Moh. Mahfud MD (Ketua Mahkamah Konstitusi), M. Busyro Muqoddas (Ketua KPK), Anies Baswedan (alumni FE-UGM), Maria SW Soemardjono, Teten Masduki, Wimar Witoelar, Febri Diansyah.

Fikiran saya pun sempat menari-nari, dan bertanya adakah agenda terselubung dibalik peluncuran buku ini. Apakah ada kaitannya dengan isu reshufle kabinet yang sedang di godog sang Presiden-nya Denny Indrayana. Akankah Denny Indrayana yang dimanja ini, sedang dipersiapkan untuk mengisi salah satu porto folio ? Apakah ini agenda terselubung dari sang Presiden ?

Sebagai penutup saya ingin bertanya secara terbuka untuk Denny Indrayana, sumber dana yang dipakai untuk perhelatan ini diperoleh darimana ? apakah dari sumber yang halal ? Apakah Denny Indrayana memang benar-benar sedang Melawan Mafia dan apakah mampu seorang Denny Indrayana mampu Melawan Mafia ? Apakah benar seorang Denny Indrayana benar anti korupsi dan benarkah selama menjalankan praktek sebagai Pengacara benar-benar bersih dari memberi suap dan tidak berkawan dengan mafia peradilan ? Cuma hati nurani anda yang akan jujur menjawab semua ini.

Wallahu a'lam.

[caption id="attachment_134486" align="alignright" width="640" caption="Suasana diluar Auditorium Nurcholis Madjid Universitas Paramadina ketika Acara Peluncuran dan Diskusi Buku Indonesia Optimis"]

131803564170480228
131803564170480228
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun