Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Melek Keuangan Bukan Sekadar Tren, Tapi Investasi Masa Depan

26 September 2025   16:09 Diperbarui: 26 September 2025   16:09 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasumber dan peserta berfoto bersama di Auditorium FMIPA IPB

Bogor, 24 September 2025 -- Kompasiana berkolaborasi dengan SPayLater menggelar acara Financial Literacy on the Way (FLOW) yang mengusung tema "Spend Wisely, Glow Brightly". 

Acara ini berlangsung di Auditorium FMIPA IPB (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor) dan menjadi wadah edukasi sekaligus inspirasi bagi generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak di era digital.

Di tengah perkembangan teknologi yang serba cepat, literasi keuangan kini menjadi keterampilan penting yang wajib dimiliki setiap individu. 

Dengan semakin beragamnya produk dan layanan keuangan yang tersedia, memahami cara mengelola keuangan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan mendesak.

Tantangan terbesar saat ini bukan hanya bagaimana masyarakat dapat mengakses layanan keuangan, tetapi juga bagaimana mereka memahami risiko dan manfaat dari setiap keputusan finansial yang diambil. Literasi keuangan hadir sebagai kunci agar masyarakat dapat mengambil langkah yang bijak, aman, dan terarah dalam merencanakan masa depan finansial mereka.

Acara dibuka dengan sambutan dari Muh. Faturokhman S.Pt., M.Si., Asisten Direktur Pembinaan Karakter, Organisasi Kemahasiswaan, Olahraga, dan Kesenian Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan IPB. 

Dalam sambutannya, beliau menegaskan dukungan penuh IPB terhadap pentingnya literasi keuangan sebagai fondasi masa depan yang lebih baik. 

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi peluang besar bagi mahasiswa untuk tumbuh menjadi generasi yang mampu memutus rantai kesalahan finansial, sehingga lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

Sementara itu, Heru Margianto, COO Kompasiana, turut memberikan pandangan tentang pentingnya mengelola keuangan dengan bijak. Menurutnya, literasi keuangan bukan hanya berkaitan dengan gaya hidup, tetapi juga mencerminkan kualitas hidup yang lebih terarah dan bermanfaat. 

Ia mengajak generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk lebih cermat dalam mengatur anggaran dan budgeting, sehingga keputusan finansial yang diambil tidak hanya mempengaruhi kehidupan saat ini, tetapi juga menjadi bekal penting dalam membangun masa depan yang lebih stabil dan sejahtera.

Anggie Setia Ariningsih, Direktur SPayLater Indonesia sedang memberikan penjelasan terkait SPayLater Indonesia
Anggie Setia Ariningsih, Direktur SPayLater Indonesia sedang memberikan penjelasan terkait SPayLater Indonesia

Acara kemudian berlanjut dengan sesi sharing yang menghadirkan Anggie Setia Ariningsih, Direktur SPayLater Indonesia. Dalam pemaparannya, Anggie menjelaskan bahwa saat ini Indeks Inklusi Keuangan di Indonesia telah mencapai 80.5%, dengan Indeks Literasi Keuangan mencapai 66.5% (sumber: OJK 2025). 

Untuk memfasilitasi generasi muda yang sudah memiliki akses keuangan digital namun literasinya belum sepadan, program literasi harus berevolusi melalui kegiatan interaktif seperti workshop, talkshow, hingga kampanye digital. 

SPayLater Indonesia turut menginisiasi program yang berfokus pada mahasiswa dan pengguna layanan keuangan digital agar lebih memahami jenis layanan keuangan sekaligus cara memanfaatkannya secara bijak.

"Literasi finansial sangatlah penting agar kita bisa mandiri, tidak bergantung pada orang tua, dan siap menghadapi dunia kerja. Dengan pemahaman yang tepat, mahasiswa tidak hanya mampu memanfaatkan peluang dari ekonomi kreatif seperti freelance, UMKM digital, hingga menjadi konten kreator, tetapi juga berperan sebagai ujung tombak perubahan. Mahasiswa dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak," jelas Anggie.

Acara dilanjutkan dengan sesi talkshow yang menampilkan narasumber dari APPI (Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia) dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Heru Margianto, COO Kompasiana, menjadi moderator diskusi yang interaktif tersebut. Menurut Yusron Hibrizie, perwakilan dari Komite Pembiayaan Syariah APPI, pembiayaan syariah memiliki potensi besar untuk memberikan solusi finansial yang inklusif dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut sebagian masyarakat Indonesia. 

Ia juga mengingatkan kembali bahwa produk pembiayaan adalah salah satu pilihan solusi, dan literasi keuangan dapat membantu mahasiswa untuk memahami banyak pilihan solusi lainnya. 

"Literasi keuangan bukan hanya soal memahami angka, tetapi tentang membangun kemandirian dan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan finansial. Dengan pemahaman yang tepat, setiap peluang bisa diubah menjadi kesejahteraan. Lagi-lagi kenali terlebih dahulu apa kebutuhan Anda," ungkap Yusron.

Di sisi lain, OJK melalui Direktorat Literasi Keuangan terus memperkuat perannya dalam memperkuat perlindungan konsumen dan memastikan bahwa produk-produk keuangan yang beredar di masyarakat memenuhi standar keamanan dan transparansi. 

Chandra Shadiq Faritzi, Asisten Direktur Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk mewujudkan ekosistem keuangan yang sehat. 

Lewat inisiatif OJK PEDULI, misalnya, OJK juga mendorong hadirnya Duta Literasi Keuangan dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa untuk meningkatkan literasi keuangan yang lebih masif dan merata melalui multiplier effect.

"Mahasiswa memiliki peran yang strategis dalam hal ini, misalnya mereka bisa menjadi semacam duta literasi keuangan di lingkungannya. Mereka bisa menjadi teladan dalam mengelola keuangan pribadi sekaligus menginspirasi keluarga, teman, dan komunitas sekitarnya untuk lebih bijak dalam menggunakan produk keuangan. Dengan begitu, literasi finansial tidak berhenti di ruang kelas, tetapi menyebar lebih luas dan menciptakan dampak nyata," jelas Chandra.

Selain dari lembaga resmi, gerakan literasi keuangan juga digerakkan oleh individu dan komunitas yang memiliki semangat berbagi pengetahuan. Salah satunya adalah Ayu Sara Herlia, selaku Founder Mamaberuang: Financial Literacy, yang menghadirkan edukasi finansial dengan pendekatan yang personal, relevan, dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.

"Catat pengeluaran harian, bisa pakai spreadsheet, aplikasi budgeting, notes sederhana atau e-wallet. Tujuannya biar tahu ke mana uang lari setiap bulannya. Dengan tracking, kamu bisa identifikasi kebocoran finansial dan mengontrol impulsive spending. Jangan lupa, sisihkan juga untuk dana daruratnya," kata Ayu.

Narasumber berfoto bersama pada acara FLOW Spend Wisely, Glow Brightly
Narasumber berfoto bersama pada acara FLOW Spend Wisely, Glow Brightly

Dengan hadirnya berbagai pihak yang memiliki visi yang sama, masyarakat kini memiliki akses yang lebih mudah untuk mendapatkan informasi yang benar dan terpercaya. 

Edukasi ini diharapkan dapat membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih bijak, baik dalam mengatur pengeluaran sehari-hari maupun merencanakan masa depan finansial.

Kolaborasi ini juga menjadi langkah penting untuk memperluas inklusi keuangan, sehingga layanan finansial dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang selama ini mungkin belum tersentuh oleh edukasi formal. 

Dengan literasi keuangan yang kuat, masyarakat dapat lebih percaya diri dalam mengelola keuangannya sekaligus terhindar dari risiko produk keuangan yang tidak transparan.

Acara juga didukung dengan penampilan Jui Purwoto, seorang komika yang melalui gaya candanya berhasil menyampaikan pesan-pesan inspiratif seputar pengelolaan keuangan dengan cara yang ringan dan menghibur. Dalam closing statement-nya, Jui memberikan pesan mendalam bahwa, "Boleh berhutang, asal untuk hal yang produktif," mengingatkan generasi muda agar lebih bijak dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan.

Sebagai penutup, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif bersama para peserta, yang memberikan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para narasumber dan memperdalam pemahaman mengenai literasi keuangan dan pengelolaan finansial yang tepat.  

Harapannya, gerakan literasi keuangan ini akan terus berkembang dan memberikan dampak positif yang nyata. Dengan dukungan dari pemerintah, asosiasi industri, dan inisiatif masyarakat, Indonesia dapat menuju masa depan di mana setiap orang memiliki pemahaman yang memadai untuk mencapai kemandirian finansial.

Mari wujudkan masyarakat yang lebih melek finansial dan berdaya dalam mengelola masa depan. Dengan literasi keuangan, kita bisa membangun Indonesia yang lebih sejahtera! (LKE)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun