Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

3 Pelajaran Bisnis dari Jualan Kopi Skala Global ala Starbucks

7 Agustus 2023   10:45 Diperbarui: 9 Agustus 2023   06:52 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Delish

Starbucks adalah salah satu merek bisnis global yang paling sukses dan dikenal di seluruh dunia. Perusahaan ini mulai sebagai kedai kopi kecil di Seattle, Washington, pada tahun 1971, dan telah berkembang menjadi lebih dari 32.000 gerai di 80 negara. Bagaimana Starbucks mencapai pertumbuhan dan popularitas yang luar biasa seperti itu? 

Apa yang dapat dipelajari bisnis lain dari strategi dan nilai-nilai perusahaan ini? Dalam artikel singkat ini, kita akan membahas tiga pelajaran kunci yang bisa kita ambil dari Starbucks tentang cara menjalankan bisnis yang sukses.

Pelajaran 1: Fokus pada kualitas dan pengalaman pelanggan

Salah satu alasan utama mengapa Starbucks menonjol dari para pesaingnya adalah komitmennya terhadap kualitas dan pengalaman pelanggan. Starbucks mendapatkan biji kopi dari perkebunan yang dikelola secara etis dan berkelanjutan, meroasting biji kopi di tempat, dan melatih baristanya untuk menghidangkan setiap minuman dengan cermat dengan ketrampilan tinggi. 

Starbucks juga berinvestasi dalam menciptakan suasana yang ramah dan nyaman di tokonya, di mana pelanggan dapat menikmati minumannya sambil bekerja, bersosialisasi, atau bersantai. Starbucks memiliki misi untuk memberikan bukan hanya produk, tetapi pengalaman yang berharga dan dikenang oleh pelanggan. 

Menurut survei dari Statista, Starbucks menduduki peringkat pertama di antara jaringan kedai kopi dalam hal kepuasan pelanggan di Amerika Serikat pada tahun 2020, dengan skor 82 dari 100.

Pelajaran 2: Inovasi dan adaptasi terhadap perubahan pasar

Pelajaran kunci berikutnya dari Starbucks adalah kemampuannya untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan pasar dan preferensi pelanggan. Starbucks secara terus-menerus memperkenalkan produk baru, seperti minuman yang didasarkan pada musim, makanan, minuman siap minum, dan merchandise. Starbucks memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan operasional dan layanan pelanggannya, seperti pemesanan melalui aplikasi seluler, program loyalitas digital, layanan pengantaran, dan bahkan AI. 

Starbucks juga tanggap terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, seperti mengurangi limbah, mendorong keberagaman dan inklusi, serta mendukung berbagai inisiatif sosial. Starbucks menunjukkan bahwa inovasi dan adaptasi sangat penting untuk tetap relevan dan bersaing di lingkungan bisnis yang dinamis. 

Berdasar studi dari Forbes pada tahun 2019, Starbucks masuk dalam daftar 100 perusahaan paling inovatif di dunia.

Pelajaran 3: Bangun identitas merek dan budaya perusahaan yang kuat

Pelajaran ketiga dari Starbucks adalah keberhasilannya dalam membangun identitas merek dan budaya perusahaan yang kuat. Starbucks memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin dicapainya: to inspire and nurture the human spirit - one person, one cup and one neighborhood at a time. 

Motto ini mengandung makna bahwa Starbucks ingin memberikan inspirasi dan kebaikan kepada setiap manusia melalui setiap cangkir kopi yang dihidangkan, pada semua komunitas. Dengan memberikan perhatian pada setiap orang dan memberikan layanan dengan cinta, Starbucks berharap dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan orang-orang dan komunitas di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun