Mohon tunggu...
Adrianus Sugiarta
Adrianus Sugiarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik di SD Pangudi Luhur 4 Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menciptakan Suasana Belajar Menyenangkan

7 Oktober 2022   17:50 Diperbarui: 7 Oktober 2022   17:58 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(Adrianus Sugiarta, S. Pd.)

Kompetensi pembelajaran diakhir minggu pada bulan September 2022, tentang melaporkan hasil pengamatan. Dalam pembelajaran tersebut anak-anak melaporkan pengamatan tentang sudut-sudut SD Pangudi Luhur Yogyakarta yang memiliki view manarik, seperti halaman sekolah, ruang perpustakaan, ruang gamelan, tempat parkir orang tua, gua maria, ruang TIK, dan lain-lain. 

Kegiatannya membuat laporan pengamatan secara kelompok dalam bentuk video laporan pengamatan langsung. Bagi saya ini merupakan inovasi pembelajaran karena materi laporan ini biasanya dibuat siswa dalam bentuk tertulis.

Waktu itu Rabu, 21 September 2022 saya masuk ke ruang kelas 6 PL 3 untuk mengajar Bahasa Indonesia. Topik pemelajaran saat itu adalah menyusun dan melaporkan hasil pengamatan. 

Setelah menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran, sebagai pengantar saya menayangkan laporan langsung yang disampaikan oleh reporter yang sudah terkenal dengan gaya yang sangat menarik. 

Saya sampaikan bahwa sebelum menyampaikan laporan, reporter tesebut membuat konsep laporan terlebih dahulu sebelum tampil di depan kamera. Saya tunjukkan bahwa isi laporan reporter tersebut terdiri pembuka, isi, dan penutup.

Langkah selanjutnya siswa berdiskusi secara berkelompok membuat konsep atau tulisan (skrip) yang akan disampaikan di depan kamera. Tiap kelompok beranggotakan tiga orang. Anggota kelompok sengaja saya buat kecil agar lebih efektif dalam bertukar pikiran. 

Mereka sangat asyik dalam berdiskusi. Seolah-oleh waktu berjalan lebih cepat dari biasanya. Tiba-tiba bel berbunyi. Mereka nampak kecewa karena diskusi belum selesai, keburu bel istirahat. 

Mereka melanjutkan diskusi diluar jam pelajaran karena pada pertemuan berikutnya mereka harus melakukan pengambilan gambar menggunakan HP yang mereka milki. 

Ternyara mereka bisa berbagi, jika HP-nya kurang mendukung atau memori kurang, teman lain dengan senang hati meminjamkan HP-nya agar bisa membuat video.

Sebelum pengambilan gambar, mereka menanyakan teks (konsep) yang telah mereka susun. Saya pun sangat menikmati berdiskusi dengan mereka tentang bagaimana teknik pengambilan gambar yang baik, isi laporan, sikap dan gaya yang sebaiknya dilakukan, dan lain-lain.

Diluar dugaan, ternyata mereka sangat bagus dalam membuat laporan langsung. Mereka mampu bergaya seorang reporter hebat di depan kamera. Anak-anak merasa sangat senang dan menikmati kegiatan tersebut. 

Seolah-olah tidak terasa jika meraka sedang belajar bagiamana menyusun dan menyampaikan laporan pengamatan. Hasilnya sangat luar biasa, talenta yang selama ini biasa-biasa ternyata memiliki kemampuan yang tidak saya duga. 

Pembelajaran saat itu sangat menyenangkan bagi mereka, temasuk saya karena perhatiannya dan semangatnya sangat tinggi dibanding pembelajaran biasanya.

Konsep Belajar yang Menyenangkan

Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang agar memiliki kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap yang diperlukan. Belajar juga dapat diartikan sebagai proses elaborasi sebagai upaya pencarian makna sebuah tindakan yang dilakukan individu. Belajar pada usia anak lebih efektif dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan.

Belajar yang menyenangkan adalah suasana belajar dengan perhatian yang terpusat secara penuh sehingga curah waktu perhatiannya dalam proses belajar tersebut sangat tinggi. 

Suasana yang demikian tidak secara otomatis bisa terjadi jika tidak direncanakan secara baik. Maka, perencanaan pembelajaran mutlak dilakukan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat diartikan pembelajaran yang menarik perhatian siswa sehingga siswa tidak merasa bosan. 

Pembelajaran yang menyenangkan merupakan pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan sehingga peserta didik secara aktif terlibat dalam proses itu selanjutnya tujuan pembelajara dapat dicapai secara maksimal. Untuk menciptakan hal tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajarannya:

  • Guru harus memberi sapaan terlebih dahulu dengan raut wajah yang cerah memantulkan energi positif sehingga memengaruhi semangat dan suasana peserta didik.
  • Ciptakan suasana yang rileks, anak tidak merasa takut bersalah, namun tetap teratur dalam pembelajaran.
  • Memberikan motivasi menjadi hal yang penting, karena dapat mendorong peserta didik untuk terus berusaha. Bentuk motivasi dapat berupa perhatian, dorongan, ekspresi, kegiatan yang menantang, atau berupa umpan balik/penguatan.
  • Materi yang diberikan relevan disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.
  • Dibangun emosi positif antara pendidik dengan peseta didik, sehingga peserta didik dapat mengekpresikan apa yang dipelajari dengan terbuka.

Belajar Menyenangkan Paska Pandemi

 Setelah peserta didik kurang lebih dua tahun menjalani pembelajaran tatap maya, kemudian berubah menjadi tatap muka, menjadi tidak mudah untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. 

Selama dua tahun mereka sudah merasa nyaman dengan belajar bersama orang tua dengan anggota yang tidak banyak perbedaan karakter. Tiba-tiba mereka harus belajar bersama secara klasikal dengan berbagai karakter dan sifat yang mereka bawa dari rumah masing-masing. Maka perselisihan, salah paham, dan pebedaan pendapat yang tajam sangat mudah terjadi.

Untuk mengurangi hal tersebut selain yang sudah diuraikan diatas maka seorang guru harus mampu menjadi orang yang sungguh-sungguh bisa digugu dan ditiru. 

Guru menjadi model karakter yang benar sehingga anak-anak tidak bingung melihat berbagai karkater yang berasal dari keluarga yang bebeda-beda. Guru harus sadar bahwa kehadirannya di kelas membawa pengaruh dalam suasana belajar. 

Maka kehadiran guru harus bisa menciptakan suasan aman, nyaman, gembira, dan berdampak positif dalam belajar. Kehadiran guru di kelas merupakan panggilan sejati sehingga bukan sekedar pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran tetapi kehadirannya sebagai pemberian diri seutuhnya. 

Kehadirannya di kelas menjadi tanda suka cita bagi peserta didik. Guru harus sadar bahwa anak bukan orang dewasa dalam wujud kecil, tetapi mereka adalah pribadi yang merdeka yang memiliki jalan hidup sendiri. Maka guru tidak berhak memaksa seperti yang diinginkan orang tua termasuk guru.

Mari kita menjadi guru seperti Bapa Yusuf sebagai bayang-bayang Bapa di surga yang membimbing dan mendidik Yesus Kristus menjadi pribadi yang sempurna. Semoga

Yogyakarta, 6 Oktober 2022

Adrianus Sugiarta, S. Pd.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun