Mohon tunggu...
Adrian Pratama Susanto
Adrian Pratama Susanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Murid

Topik favorit: Agama, Film, Filsafat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manusia, Masyarakat, dan Tuhan (Man, Society, and God): Bagaimana Filsafat Melihat Konflik Israel vs Palestina

2 Mei 2024   01:08 Diperbarui: 2 Mei 2024   01:08 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Manusia, Masyarakat, dan Tuhan ( Man , Society, and God)

Bagaimana Filsafat Melihat Konflik Israel vs Palestina

Sejarah Telah Menunjukkan

Okupasi Israel terhadap Palestina merupakan isu yang telah berlangsung puluhan tahun lamanya. Wilayah Palestina yang dulunya dikuasai oleh Kerajaan Ottoman, dikuasai oleh Inggris pasca Perang Dunia Pertama hingga Perang Dunia Kedua. Dalam periode tersebut, imigran Yahudi dari Eropa mulai menduduki wilayah Palestina. Imigrasi tersebut terjadi karena beberapa hal, diantaranya ialah pengungsi yang pergi meninggalkan Eropa untuk menghindari Holocaust, dan pandangan zionisme yang menganggap bahwa Kaum Yahudi berhak atas kepemilikan wilayah Jerusalem menurut ajaran kitab suci mereka. 

Liga Bangsa-Bangsa telah memberikan solusi atas konflik yang terjadi, yaitu pembagian wilayah bagi Israel dan Palestina, namun resolusi ini tidak diterima dengan baik oleh negara-negara tetangga yang kemudian menginvasi Israel pada peristiwa Perang Arab-Israel (1948) dan Perang Enam Hari (1967), dimana kedua peperangan tersebut dimenangkan oleh pihak Israel. 

Kegagalan Liga Arab dalam invasi tersebut berujung pada kependudukan berkepanjangan yang dijalani oleh Israel hingga detik ini. Konflik terbaru yang mengguncangkan dunia internasional adalah peristiwa penyerangan Hamas, gerakan militer Palestina, terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Penyerangan tersebut terjadi atas keresahan warga Palestina terhadap kependudukan Israel yang telah berlangsung lama yang didalamnya terjadi diskriminasi terhadap etnis Arab di Palestina1. 

Peristiwa penyerangan tersebut memunculkan berbagai tanggapan, baik kecaman maupun dukungan, dari masyarakat dunia. Bagi yang mengecam, telah menyuarakan boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi kepada Israel. Bagi yang mendukung, telah mengirimkan bantuan terhadap Israel berupa aliran dana.2 Namun, dukungan tersebut tetap datang kepada Israel meskipun eksistensi Israel sebagai sebuah negara yang sah masih ada faktor yang diperdebatkan dan sejumlah kejahatan perang yang telah dilakukan selama okupasi di wilayah Palestina3.

  

Isu konflik Israel-Palestina ini wajib diberikan perhatian oleh warga dunia karena terjadi berbagai ketidakadilan dan hal-hal yang tidak sesuai dengan landasan keagamaan yang warga Israel jadikan landasan untuk menetap di wilayah Jerusalem. Warga Palestina telah didiskriminasi, dicuri lahannya, dibatasi ruang geraknya, oleh Pemerintah Israel, yang tentu saja melanggar Hak Universal Asasi Manusia. Terlebih lagi landasan utama keberadaan Negara Israel di tanah Palestina, yaitu Agama, tidak tercermin pada bagaimana penyelenggaraan negara tersebut sejauh ini. 

Konsekuensi Positif dan Aristotelian Virtue

Tidak bisa dipungkiri bahwa konflik Israel vs Palestina adalah sebuah salah satu tragedi terbesar di abad ke 21, dengan banyaknya nyawa yang telah hilang4, Namun dengan tersebarnya konflik ini di media sosial, sebuah situasi yang dianggap tidak akan berubah, dan hampir tidak terdengar sebelum kejadian Oktober 7 2024, berubah menjadi tontonan terbesar dan topik perhatian utama masyarakat dunia, dan tidak terkecualikan perhatian masyarakat Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun