Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Dadakan Pulang Pergi Bandung-Jakarta demi Vaksinasi Covid-19

10 April 2021   08:48 Diperbarui: 10 April 2021   08:51 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksinasi Pertama di Tennis Indoor Senayan. Sumber: dokumentasi pribadi

Selesai verifikasi data, kita akan di arahkan untuk berkonsultasi dengan pihak medis terkait riwayat kesehatan dan kondisi kesehatan kita. Kita juga akan di cek tekanan darahnya di pos ini. Jika tidak ada isu dan dinyatakan layak untuk vaksin maka kita akan diarahkan ke pos selanjutnya.

Pos selanjutnya adalah pos penyuntikan vaksin. Di pos ini memang di sarankan menggunakan pakaian yang mudah untuk dilepas atau disuntik mungkin pakaian polo shirt atau kemeja lengan pendek kalaupun memakai kemeja panjang mungkin perlu memakai kaus pendek untuk pelapis di dalam. Proses penyuntikannya pun sangat cepat dan saya pikir hampir tidak terasa sama sekali bahkan.

Tenda Observasi Vaksinasi Bersama BUMN di Tennis Indoos Senayan. Sumber: dokumentasi pribadi
Tenda Observasi Vaksinasi Bersama BUMN di Tennis Indoos Senayan. Sumber: dokumentasi pribadi
Setelah selesai disuntik saya pun di arahkan petugas ke tempat tenda besar untuk observasi menunggu sekitar 10-30 menitan di tempat ini agar melihat efek setelah vaksin. Di tenda besar ini ada juga hiburan live music serta juga di samping-sampingnya tempat jualan berbagai makanan dan minuman jika lapar bisa sambil nyemil-nyemil juga.

Selepas selesai menunggu di ruang observasi saya tidak merasakan efek yang berarti hanya bagian yang disuntik terasa sedikit linu, dan saya merasa lapar dan mengantuk.

Akhirnya saya keluar dari tenda observasi tadi menuju tempat parkiran kendaraan, beruntungnya selepas keluar tenda peserta vaksinasi diberikan minuman dingin gratis sangat cocok di tengah terik Jakarta. 

Minuman Gratis dari Penyelenggara Vaksinasi Bersama BUMN. Sumber: dokumentasi pribadi
Minuman Gratis dari Penyelenggara Vaksinasi Bersama BUMN. Sumber: dokumentasi pribadi
Bus Gratis yang Disediakan Panitia Vaksinasi Bersama BUMN untuk Menuju Tempat Parkiran. Sumber: dokumentasi pribadi
Bus Gratis yang Disediakan Panitia Vaksinasi Bersama BUMN untuk Menuju Tempat Parkiran. Sumber: dokumentasi pribadi
Lebih serunya lagi untuk menuju ke parkiran yang lumayan jauh kita disediakan bus khusus untuk mengantar kita ke lokasi parkiran di Hall A seberang kompleks Tennis Indoor Senayan.

Sesampainya di parkiran saya pun menemui Ayah Mertua saya dan kita memutuskan untuk langsung pulang menuju Bandung. Seperti yang saya sampaikan di awal karena efek vaksinasi yang membuat saya cukup mengantuk akhirnya Ayah Mertua saya yang mengambil kemudi setir menuju Bandung.

Dalam perjalanan kami sempat mampir di Rest Area KM 54 untuk membeli makan siang dan salat di Mesjid tentunya tetap menggunakan protokol kesehatan semisal membawa sajadah pribadi kami dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer serta menjaga jarak antar-jamaaah.

Di perjalanan juga saya masih sempat-sempatnya untuk memoderasi rapat kantor yang telah terjadwalkan sebelumnya melalui aplikasi zoom di telepon genggam saya. Selama perjalanan sampai di gerbang tol rapat itu berlangsung, cukup konstruktif dan baik berjalanya meski di tengah gangguan suara mobil-mobil di tengah perjalanan dan rasa kantuk efek vaksinasi.

Saya juga menyampaikan permohonan maaf kepada Ayah Mertua saya karena merepotkan Beliau karena harus menyetiri saya sampai Bandung. Alhamdulillah Beliau bisa mengerti keadaan dan tidak keberatan direpotkan.

Ya begitulah pengalaman saya pulang pergi dadakan dari Bandung ke Jakarta demi vaksin pertama saya. Alhamdulillah semua berjalan lancar salah satunya karena  bantuan Ayah Mertua saya. Tinggal menunggu jadwal vaksinasi kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun