Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tidak Perlu Minder Lagi dengan WNA, Lewat Pertukaran Budaya Saya Makin Bangga dengan Indonesia

20 Januari 2021   19:17 Diperbarui: 22 Januari 2021   13:51 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase Dokumentasi Ketika Saya Mengikuti Pertukaran Pemuda. Sumber: dokumentasi pribadi

Bahkan saking melegendanya keramahan kita, banyak dari rekan saya yang pada akhirnya berkunjung ke Indonesia, ada Fazrin dari Malaysia yang entah berapa kali mengunjungi Indonesia bahkan sempat jalan-jalan di Yogyakarta bersama saya.

Ada juga rekan saya Carla dari Romania dan Ksenia dari Rusia yang mendatangi Bali. Bahkan teman saya Taiba dari Pakistan sudah merencanakan bulan madu ke Bali, namun karena mertuanya mendadak sakit akhirnya bulan madunya di Bali pun dibatallkan dan lucunya karena proses visa yang cukup rumit untuk mengunjungi Indonesia mereka meminta saya membuatkan letter of invitation untuk mereka meski tidak jadi juga.

Tidak hanya itu di kancah internasional, kita dikenal sebagai pemrakarsa Gerakan Non Blok dan Konperensi Asia Afrika, sampai sekarang juga kita rutin berperan aktif sebagai penyokong perdamaian dunia, terbukti dengan beberapa kali kita menjadi Dewan Keamanan PBB dan mengirimkan pasukan perdamaian PBB ke seluruh dunia.

Oh ya, percaya atau tidak sebagian besar orang Indonesia itu bisa jadi tidak mahir berbahasa Inggris, tapi jangan salah faktanya sebagian besar orang Indonesia adalah orang-orang yang cakap menggunakan lebih dari satu bahasa.

Hitung saja selain Bahasa Indonesia kia juga tentunya fasih dengan bahasa daerah kita belum lagi yang berlatar multi etnis atau suku akan lebih banyak bahasa yang dipahami. 

So, jangan minder dengan bule yang kadang hanya bisa Bahasa Inggris saja karena itu Bahasa Ibunya. Fleksibilitas lidah orang Indonesia ini juga yang membuat sejatinya orang Indonesia lebih mudah menyesuaikan dan melafalkan bahasa asing di seluruh dunia. 

Bayangkan dengan rekan saya Mai dan Fumihiro dari Jepang yang kesulitan melaflkan huruf L karena tidak ada dalam bahasa kesehariannya.

Global Village di Izmir, Turki. Sumber: dokumentasi pribadi
Global Village di Izmir, Turki. Sumber: dokumentasi pribadi
Ketiga, Orang Indonesia Tidak Kalah Pintar dan Cakap dengan WNA
Ehm percaya atau tidak sebenarnya sebagian besar orang Indonesia itu pintar-pintar meski terkadang terkendala bahasa dan juga keberanian dalam mengemukakan pendapat di muka umum.

Saya tidak hanya sekadar membual, sebagian besar rekan-rekan saya WNI yang kuliah di luar negeri di seluruh dunia berhasil menjadi yang terdepan atau meraih nilai tertinggi setidaknya di kelasnya bahkan kampusnya, meski mereka mengakui juga kecakapan berbahasa lokal atau bahasa pengantar di kampusnya terkadang menjaid kendala tapi saat ujian tertulis dan lain sebagainya WNI tidak kalah sama sekali bahkan bisa menjadi yang terdepan.

Tidak berbeda juga dengan para pekerja Indonesia di seantero dunia, baik buruh migran atau pekerja kantoran sebagian besar diakui kinerjanya oleh perusahaan atau majikannya.

Banyak warga asing yang saya temui sendiri mengatakan bahwa orang Indonesia terkenal akan kegigihan dan kerja kerasnya, mungkin karena kondisi dan pengalaman di Indonesia-lah yang menempa kita menjadi manusia-manusia tahan banting dan ulet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun