Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ibu Pertiwi Saat Ini, Sebuah Perspektif

9 April 2019   03:26 Diperbarui: 9 April 2019   07:33 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Kita tidak perlu menjadi seorang yang bergelar akademik tinggi untuk tahu apa yang terjadi di negeri ini

Kita tidak harus menjadi seorang petinggi untuk tahu bagaimana kondisi bangsa ini

Kita juga tidak wajib memiliki harta dan uang sampai tak berseri untuk sekedar mengetahui bagaimana perasaan ibu pertiwi akhir-akhir ini

Cobalah sesekali kau tengok bagaimana kesenjangan sosial yang ditampakkan di sepanjang jalan yang kau lalui setiap hari

Cobalah sesekali kau amati bagaimana ketidakadilan di semua cabang kekuasaan terjadi bahkan dilindungi

Cobalah juga sesekali kau tanyakan kepada mereka yang terdzolimi karena kebohongan janji-janji


Nampaknya aku tidak pernah merasakan kita begitu terbelah dan berjarak sejauh ini
Rasanya aku juga tidak pernah menyaksikan bahwa golongan tertentu dengan jelasnya terus menggerusi kekayaan negara ini

Keherananku pun menjadi-jadi ketika suatu kasus yang nampaknya remeh dibandingkan kasus terorisme yang begitu kompleks dan rapi dapat diatasi dan ditelusuri hanya dalam hitungan hari, tetapi kasus air keras nampaknya akan menjadi cerita tanpa titik dan tepi

Seorang menteri koordinator di bidang kemaritiman berperan layaknya super menteri yang berhak komentar atas infrastruktur, ekonomi, bahkan ikut meresmikan proyek abal-abal di Bekasi tempo hari, tapi lucunya dia sendiri berbeda konsep dengan bawahan menteri di topik dunia bahari

Banyak kasus mereka yang ditangkapi hanya karena perbedaan memilih nomor seri dengan incumbent saat ini
Tapi, itu akan berbeda jika kasusnya justru sebiduk dan sehaluan dengan pemegang kekuasaan saat ini

Kasihan para petani, belum juga panen selesai mereka impor lagi alasannya karena kebutuhan dalam negeri serta industri yang tinggi
Pembangunan sangat masif tapi sayangnya dipenuhi dari pinjaman luar negeri parahnya lagi banyak yang menguap disana sini
Ya mungkin bisa dipakai untuk membangun rumah yang baru lagi atau juga menjadi modal untuk kampanye di periode yang akan datang nanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun