Mohon tunggu...
Adrian Susanto
Adrian Susanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku menulis, aku ada

pekerjaan swasta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kereta Api Argo Parahyangan

24 Juni 2019   10:50 Diperbarui: 24 Juni 2019   11:28 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Dia menuduh saya selingkuh." Gadis itu terisak. Ia mengusap air mata dengan tisu di tangannya. "Hanya karena dua kali aku tak balas WA-nya dan karena melihat foto aku jalan dengan seorang cowok. Semua sudah aku jelasin."

"Emang kamu selingkuh?"

Dia menatapku. Ada perasaan marah tersirat di matanya. Aku segera meminta maaf, dan menjelaskan kalau aku sama sekali tidak menuduh.

"Dia bilang aku selingkuh seolah-olah dirinya tak pernah selingkuh. Setiap cowok pasti suka selingkuh."

Aku diam saja. Dalam hati aku berkata, sambil meniru syair lagu Mansyur S, tidak semua laki-laki ....

"Padahal dia juga pernah selingkuh. Aku tahu itu. Sudah dua kali. Di Bekasi dia sudah punya cewek baru. Janda anak satu. Dia sering tidur di rumah janda itu. Aku ke Bekasi hanya untuk membuktikannya."

Aku kembali diam. Kami duduk membisu. Hanya suara roda kereta yang beradu dengan rel mengisi kebisuan kami. Sesekali cewek itu melap tisu di matanya. Aku melirik jam di oppo-ku. 10.11.

"Dik, tak ada orang yang mau dan siap menghadapi kegagalan. Padahal kegagalan merupakan bagian hidup manusia. Setiap orang yang selalu berusaha, apapun usahanya itu, cepat atau lambat akan mengalami kegagalan. Demikian pula halnya dalam dunia percintaan."

Aku menatapnya. Dia hanya tertunduk saja.

"kegagalan bukanlah suatu hal yang harus dibenci atau ditakuti. Justru kita harus berani bersahabat dengannya. Persahabatan dengan kegagalan dapat memudahkan orang untuk move on. Dan dari sana dia dapat melihat secercah harapan baru. Karena itulah, ada pepatah mengatakan gagal merupakan sukses yang tertunda."

Kami saling bertatapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun