Dear Diary...dan semua kenangan
Dua buku anak yang menemani masa kecil sebelum usia 13 tahun adalah Majalah Ananda dan Bobo. Ngga berlangganan sih, tapi beli eceran setiap kali terbit.Â
Sebuah perjuangan tentunya. Lantaran saya tinggal di timur Indonesia, dan hampir semua media cetak terbitan Jakarta dibawa pakai kapal laut hingga sampai di pelabuhan.Â
Bersyukurnya lokasi pelabuhan tak jauh dari rumah orang tua. Berada di tengah kota dimana lapak dagangan majalah dan koran terbitan Ibukota juga tak jauh dari dermaga.Â
Perlu menanti sekian hari sampai seminggu untuk mendapatkan langsung ke pengecernya.Â
" Ade mau beli yang mana...Ada Bobo, Ananda, Donal Bebek, Tintin dan yang lainnya," demikian tawar si Mas Pedagang di emperan pertokoan, manakala saya bersama  beberapa teman SD mendatangi.Â
Demi menghemat uang jajan, karena harganya lumayan ya apalagi ditambah biaya transportasi laut  lintas propinsi, biasanya kami akan beli majalah yang berbeda, lalu bertukar pinjam.Â
Saya beli Bobo, seorang teman beli Ananda, satunya beli Donal Bebek, yang lainnya beli Tintin.Â
Setelah baca lalu kami tukaran sehingga semua kedapatan melahap isinya dan tak penasaran lagi.Â
Itu strategi anak SD jaman itu. Menerapkan prinsip ekonomi. Dengan pengeluaran minimalis mendapatkan pengetahuan maksimalis..hehe.Â
Di usia SD, orang tua belum mengijinkan pergi jauh ke gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Â yang lokasinya 2 kali naik angkot dari rumah.
Meski di Ibukota Propinsi, namun kantor Perpusda lokasinya agak ke pinggiran di wilayah kecamatan.Â