Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kopiku yang Tertinggal di Seoul, Serpihan Perjalanan ke Korea Selatan (Bagian 1)

14 Desember 2020   12:52 Diperbarui: 14 Desember 2020   13:00 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri_pemandangan malam dari kamar hotel

Kebaikan dari menulis adalah mendokumentasikan kenangan....

Setahun lalu saya bersyukur diberi kesempatan tuk berkunjung ke Korea Selatan. Tak seorang diri, tapi bersama beberapa rekan kerja yang berasal dari beberapa kantor cabang. Anjangsana ke negeri gingseng ini juga merupakan reward bagi kami, selaku pemenang pada lomba inovasi di internal perusahaan (..link tulisan di akhir)

Ada banyak dokumentasi, baik berupa foto dan video selama 4 malam 5 hari berada di sana. Rasanya sayang aja bila tak dituliskan. Namun andai diulas secara berurutan, sejak perjalanan hari pertama dan seterusnya, sepertinya akan terlalu panjang. Tak nyaman juga. 

Apalagi banyak tempat yang dikunjungi, sudah pasti punya nilai historis dan kesan tersendiri bagi kami masing-masing, terutama saya yang sedari awal memang berniat mendokumentasikan perjalanan ini ke dalam tulisan.  

Serpihan-serpihan dari beragam hal menarik di sana yang ditemui, bisa menjadi inspirasi dan warna-warni budaya. Membedakan bahwa di sana itu begini, di Indonesia itu begono...eh bukan, maksudnya begono itu sedikit berbeda. Dengan menambahkan apa yang diamati langsung dan merisetnya dengan sejumlah referensi bacaan. 

Bagian pertama ini, Kopiku yang tertinggal di Seoul, memang benar-benar terabaikan di sana. Di hari kedua kami menginap di sebuah hotel berbintang, yang nama hotelnya cukup terkenal dan salah satunya ada di kawasan Kuta Bali, saya sudah ngga kepikiran lagi sama kopi, pop mie, abon daging, sambal tempe kacang, sayur kering,  dan semua makanan siap saji yang dibawa dari tanah air. 

Maksud hati sebagai makanan darurat, namun lantaran padatnya jadwal, malah lupa ada di dalam koper. Padahal jauh-jauh hari, sebelum berangkat dari Sumbawa, bela-belain siapin semuanya. 

Info di WA grup, kalo di sana bakalan gimana-gimana nanti soal makan dan makanan. Karena di antara kami peserta semua, belum ada yang pernah ke negeri drakor itu. 

Pontang panting di dua hari terakhir, pemilik kontrakkan berbaik hati. Secara saya sendiri tugas dan ada di Sumbawa, ditambah beban pekerjaan yang mesti selesai sebelum pergi (karena akan ditinggal selama seminggu). 

Praktis hal-hal kecil tapi penting semacam stok makanan dari dalam negeri, kadang terabaikan. Pas di malam sebelum besok pagi terbang, baru kepikiran, meski keluarga di rumah, telah mengingatkan pula. 

Bersyukur Ibu kontrakkan ngasih sangu berupa beberapa bungkus rempeyek kacang bikinannya tuk camilan sama teman-teman di Korea. Bapak juga pinjamin koper besar yang dipake naik haji dua tahun lalu di 2018. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun