Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Puntung Rokok di Kamar Mandi, Ketika Keranjang Sampah Ingin Memeluknya

12 Juli 2020   16:09 Diperbarui: 12 Juli 2020   23:57 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Just Sharing....

Pagi tadi masuk ke sebuah toilet. Ada pemandangan menarik. Aneh bin nyata. Sepotong rokok yang kini tinggal puntung. Teronggok di lantai basah nan bersih. Kasihani aku Om, demikian bila dia bisa berkata. 

"Apa pula yang terjadi pada dirimu Ntung, " mataku melirik padanya

" Aku tak bisa keluar Om. Pliss bantuin," katanya sedikit memelas

" Keluar? Keluarin di dalam apa di luar? " tanyaku memastikan

" Keluarin dari dalam kamar mandi ini ," jawabnya menjelaskan


Aku perhatikan baik -baik. Si Puntung kedinginan di sudut sana. Posisiya di atas saringan air penutup saluran . Sepertinya diameter badannya lebih besar dari garis tengah rongga saringan. Apalagi posisinya melintang begitu. Sebanyak apapun siraman air dari mereka yang singgah di bilik ini, hanya harapan palsu yang datang menerpa. Gagal dan gagal lagi. 

Bagamana kamu bisa ada di sini Ntung? 

" Panjang ceritanya Om. Tanyakan aja pada Si Pinky," jawabnya singkat sembari menunjuk tempat sampah di samping pintu. 

" Hmm..." ada suara lain berdehem

Si Pinky, keranjang sampah setengah penuh, memang warnanya pink banget. Terasa sedikit mencolok perpaduan antara warna lantai, dinding dan warna wadahnya. Apa itu sengaja sebagai pengingat agar pemakai bilik meliriknya dan sadar untuk meletakkan sampah di sana. Bila memang demikian, mengapa Si Puntung tak dimasukkan di sana. Malah kedinginan di samping closet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun