Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dealova dan Suara 'Wanita' Bersenandung di Kantor

7 Februari 2020   10:38 Diperbarui: 30 Mei 2020   12:31 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gamedev_horrorcrunchulator

Menulislah agar selalu diingat, meski terdengar 'unik '

Kisah Mengenai Kantor dan Pengalaman Aneh Nan Nyata

Berbicara soal pengalaman mistis, semenjak kecil hingga lulus kuliah, belum pernah bersentuhan dengan hal-hal tersebut. Pertama, alasannya karena tak tertarik pada sesuatu yang 'beraroma' demikian. Kedua, latar belakang keluarga atau lingkungan,tidak meyakini hal-hal gaib selain kepercayaan pada Yang Kuasa. 

Dan yang ketiga, sampai dengan tahun 2011, saya tidak pernah mengalami pemandangan atau penglihatan yang 'aneh-aneh'kecuali (mungkin) melihat tayangan film panas atau video hot yang biasanya saya sebut sebagai video 'aneh-aneh'. 

Waktu berjalan hingga pada 2012 saya pindah ke Sumbawa. Pulau paling besar di Nusa Tenggara Barat. Melanjutkan karir di sebuah cabang kecil di kabupaten yang terkenal dengan madu dan susu kuda liarnya. Pulau yang indah. 

Di sisi selatannya hamparan laut dan di sisi utaranya persawahan hijau dan ladang jagung dibawah kaki gunung yang ditumbuhi pepohonan jati. Tak heran bila kadang ada penindakkan dari petugas Kodim Sumbawa atau Polda NTB yang menemukan adanya angkutan kendaraan bermuatan kayu jati tak berizin  yang hendak dibawa dari Sumbawa ke luar pulau.

dokpri_2012_sumbawa_ricefield
dokpri_2012_sumbawa_ricefield
Memulai hari -hari kerja di kota kecil memang beda dengan di kota besar. Saat masih di Denpasar,kemacetan adalah teman setia saat sore melintas pulang kantor. Hanya karena saya sudah dari kuliah tinggal di Bali,jadi jalan -jalan alternatif sudah diketahui. Lewat mana mutar mana. Kala terjebak kemacetan itu menjadi pilihan agar cepat pulang ke rumah atau saat pagi menuju ke kantor. 

Di Sumbawa, pulang dan pergi ibaratnya lapang aja.Ngga ada macet, ngga ada klason kiri klakson kanan,  dan hanya satu atau dua persimpangan lampu merah di tengah kota. Hal positifnya, ngga harus buru -buru dan lebih santai. 

Dengan tipikal kota yang tenang dan masyarakatnya yang sederhana, berpengaruh pula terhadap aktifitas. Bila dulu di Bali, sebelum jam 6 sore saya sudah di rumah karena banyak aktifitas di luar kantor yang tak berhubungan dengan pekerjaan yang saya ikuti atau menjadi pengurusnya. 

Salah satunya adalah aktif di pelayanan rohani dan pengembangan ketrampilan khusus pekerja / profesional muda dan mahasiswa.Dua hari dalam sepekan,mulai jam 7 malam hingga usai jam 9 malam.

Enjoy menjalaninya karena bagi membagikan apa yang kita bisa kepada yang lain adalah sesuatu yang membuat kita akan terus belajar. Sebaliknya,mendengar sharing dari pembicara (pakar) dari profesi lain dalam kelas -kelas yang demikian membuka wawasan di luar apa yang kita tahu di rutinitas pekerjaan . Itung-itung refreshing...hehe:).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun