"Tenang bos,lagi dikit selesai," jawab Suri.Â
Dealova terus mengalun. Kami bertiga terbuai ikut bernyanyi. Bait demi bait hingga puncaknya ke bagian reefnya.
Kau seperti nyanyian dalam hatiku
Yang memanggil rinduku padamu oh………..
Kau seperti udara yang kuhela kau selalu ada
Tepat dilirik : kau seperti nyanyian dalam hatiku, sontak kami bertiga berpandangan.Mendadak mulut terdiam,hanya mata saling memandang. Kami bertiga mendengar suara wanita ikut bernyanyi tepat di lirik tersebut.Â
"Siapa yang ikut nyanyi Pak?" tanya Suri
Akbar seketika berubah raut wajahnya. Tidak lagi menulis, namun sudah mulai memasukkan alat tulis dan berkas -berkas ke dalam tasnya. Saya bergegas berdiri dan melihat ke ruangan penagihan dan ruangan marketing. Berharap bahwa suara wanita itu adalah suara dari kedua rekan wanita yang mungkin saja masih sedang duduk di meja mereka dan ikut bernyanyi bersama kami. Tapi tidak ada mereka dua orang itu dimejanya.Â
Saya telepon Mbak Riya,admin marketing itu. Menanyakan dia sedang ada di mana.
" Saya sudah pulang Pak , hampir satu jam yang lalu.Lewat pintu belakang," jawabnya di ujung telepon
Saya mengeraskan speaker telepon sehingga jawabannya didengar langsung oleh kami bertiga. Suri sudah memasukkan semua berkas ke tas nya pula. Di saat kami bertiga diliputi sedikit ketakutan oleh suara siapa yang ikut bernyanyi,tiba-tiba admin penagihan yang bernama Rini masuk.Â
" Kamu yang tadi ikut nyanyi ya?" tanya Akbar
" Nyanyi apa? Orang saya dari kamar mandi belakang kok," jawabnya dengan sedikit bingung.