Mohon tunggu...
Luthfi Aditya
Luthfi Aditya Mohon Tunggu... -

Bissmillahirohmanirohim.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teman yang Tepat

16 Maret 2012   06:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:59 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

(Berdakwah Sembari Belajar Menulis)

"Jika kita bergaul dengan seorang penjual parfum, niscaya wangi parfum tersebut akan menempel di tubuh kita. Begitupula ketika kita bergaul dengan seorang pedagang ikan, niscaya bau amis tentu akan menempel juga.

Perumpamaan di atas sesuai dengan tema khotbah Jumat di Masjid Al Kautsar Surabaya siang ini. Cermatlah dalam memilih teman, karena teman lah yang paling ampuh dalam mempengaruhi diri kita. Seperti sabda Rasul SAW :
Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Jika teman berkumpul kita adalah seorang yang gemar dalam berbuat keburukan, niscaya keburukan tersebut kemungkinan besar akan kita lakukan, baik cepat atau pun lambat. Begitupula jika kita berkumpul dengan para ahli ibadah, ilmu-ilmu agama tentu akan terpercik pada diri kita, dan inshallah seiring berjalan waktu bahkan bisa membasahi jiwa yang telah lama kering dari agama.
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28)

Salah satu watak manusia ialah mencari kecocokan dan menghindari ketidak cocokan. Hal ini sudah terpatri di jauh-jauh hari. Sebagai contoh, setiap siswa Sekolah Dasar sudah di haruskan memakai pakaian yang seragam. Jika salah seorang anak tidak memiliki seragam yang sama tentu akan merasa asing. Maka pemikiran untuk menjadi seragam dalam berbagai hal kemungkinan terbawa hingga sekarang.

Begitupula dengan sebuah pertemanan, sedikit banyak mereka memiliki beberapa kesamaan di masing-masing kelompok. Jika seorang anggota tidak memiliki kesamaan dengan kelompoknya, maka ia di hadapkan dengan dua pilihan, yaitu mengasingkan diri, atau mencoba melakukan hal yang sama dengan kelompoknya.

Seorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan satu bangunan yang sebagiannya mengokohkan sebagian yang lain.” (HR. Al-Bukhari no. 2266)
Semoga Allah SWT membukakan jalan sehingga kita dapat menemukan teman yang bisa memacu kita untuk memahami ilmu agama. Karena hidup akan lebih bermakna dan jauh dari kehampaan jika kita memahami ilmu agama, inshallah. Semoga Allah SWT melimpahkan kebahagiaan dan ketenangan seperti yang telah Dia curahkan untuk orang-orang beriman.

Cukup sekian dan inshallah artikel ini bermanfaat untuk Anda semua. Wassalamulaikum Warakhmatullah Wabarakatuh."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun