Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pembaca dan penulis aktif

Membaca, memikir dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siapa yang Harus Kita Ikuti dalam Penentuan Hari Raya Idul Adha?

10 Juli 2022   17:13 Diperbarui: 10 Juli 2022   17:17 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah kepada seluruh umat Islam, baik yang merayakan hari ini maupun kemarin. 

Berbeda dengan Idul Fitri yang lalu, penetapan Hari Raya Idul Adha tahun ini terjadi perbedaan antara Pemerintah Indonesia dan ormas Islam Muhammadiyah. 

Pemerintah menetapkan Idul Adha 1443 Hijriah jatuh pada hari Minggu, tanggal 10 Juli 2022, sedangkan Muhammadiyah menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Sabtu kemarin, tanggal 9 Juli 2022. 

Jamaah Muhammadiyah telah melaksanakan shalat Idul Adha pada hari Sabtu kemarin, tanggal 9 Juli 2022, sedangkan umat Islam lainnya, baik jamaah Nahdlatul Ulama, Persis, Wahabi/Salafi dan yang lainnya baru melaksanakan shalat Idul Adha tadi pagi, hari Minggu, tanggal 10 Juli 2022. 

Tentu timbul pertanyaan, sebenarnya mana yang benar dan harus diikuti? 

Jawabannya bergantung pada keyakinan kita masing-masing. 

Pemerintah selama ini dalam menetapkan awal bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha berdasarkan pada metode hisab imkan rukyat, yaitu metode yang berpatokan pada terlihatnya hilal (Bulan sabit tipis) dengan pandangan mata. 

Adapun Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal, yaitu metode yang berpatokan pada wujud atau keberadaan hilal, meskipun belum terlihat dengan pandangan mata. 

Baik Pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah dalam menetapkan awal bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha tentu berdasarkan dalil yang diyakini kebenarannya. 

Dalil yang menjadi dasar Pemerintah dan NU adalah hadits nabi yang menyebutkan bahwa jika kalian melihat hilal, maka berpuasalah, jika kalian melihatnya lagi, maka berhari rayalah (H.R. Bukhari-Muslim). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun