Tanggal 17 Maret 1974 adalah hari lahir organisasi Profesi Perawat yakni Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang mewujudkan semangat profesi keperawatan. Mengusung tema "Perawat Tangguh, Indonesia Bebas Covid-19 dan Masyarakat Sehat" yang menggambarkan pahlawan-pahlawan di tengah pandemi. Melahirkan profesi perawat dimulai dari pendidikan yang mampu bersaing ditingkat nasional maupun internasional. Pendidikan Ilmu Keperawatan menjadi penting dalam proses bukan hasil atau orientasi pada nilai, sebab ilmu yang didapatkan dibangku pendidikan akan diaplikasikan untuk membantu orang lain. Untuk menunjang hal tersebut calon perawat mengikuti pelajaran dengan tekun dan mengikuti semua proses secara menyenangkan dengan harapan  menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi. Memilih untuk menjadi seorang perawat tentu tidak boleh berpikir secara lokal saja, namun mengarah ke internasional dengan updating keilmuan baru untuk menjawab tantangan industri dan masyarakat di era 5.0 yang erat dengan kepekaan teknologi.
Penulis menemui salah satu dekan di kampus kesehatan di Yogyakarta, Fakultas Kesehatan Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang memiliki Program Studi Keperawatan dengan akreditasi A (unggul) untuk berdiskusi tentang tantangan profesi ini bagi generasi muda yang ingin belajar keilmuan keperawatan. Dekan Fakultas Kesehatan UNISA Yogyakarta, M. Ali Imron, M.Fis ditemui disela-sela acara UNISA School Academy -- launching Program Studi Keperawatan kelas Internasional yang diadakan oleh Biro Admisi UNISA Yogyakarta (5/3/21). Hasil diskusi ini dirangkum dalam bentuk point-point utama, setidaknya selain menghafalkan anatomi, keilmuan medis,  perawat juga harus memiliki soft skill sebagai berikut:
Memiliki daya mental yang kuat
Para mahasiswa Jurusan Ilmu Keperawatan harus memiliki kesadaran untuk mempelajari materi kuliah yang tidak sedikit dan menyusun laporan Askep (Asuhan Keperawatan) yang sangat penting. Para mahasiswa ini juga tidak jarang untuk begadang saat harus kerja lembur maupun shift malam tentu ini semua demi memberikan pelayanan yang terbaik.
Biasakan untuk Berdiskusi dan Belajar kelompok
Soft skill ini harus dimiliki mahasiswa keperawatan untuk memanfaatkan waktu secara efektif. Tidak dapat dipungkiri materi kuliah yang cukup banyak ini membutuhkan rekan untuk membagi dan saling mengisi satu dengan yang lain. Identitas mahasiswa yang belajar keilmuan keperawatan terlihat dalam team work, problem solving dan analisis dengan dasar akademis yang baik.
Menjaga dan mengutamakan kebersihan diri sendiri
Profesi perawat ini wajib untuk menjaga dan kebersihan diri sendiri untuk merawat orang lain. Pada saat seorang mahasiswa praktik lapangan tentu banyak ragam penyakit yang akan ditemui, hal ini menjadi penting untuk nantinya bisa menjaga kebersihan lingkungan belajar dan praktik.
Memiliki komunikasi yang baik dan persuasif
Bahasa adalah sarana untuk mengirimkan pesan yang menjembatani profesi perawat dan pasien. Kemampuan ini tentunya harus disadari bahwa melayani untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia adalah konsepnya. Mahasiswa keilmuan keperawatan ini harus menyadari apa yang dibutuhan bukan apa yang diinginkan. Hal ini bukanlah perkara mudah, disinilah sikap professional terlihat.
Empati dan Peduli
