Mohon tunggu...
Adlin Minosra
Adlin Minosra Mohon Tunggu... Mahasiswa - (Mahasiswa Kesejahteraan Sosial, UIN Ar-Raniry)

Menulis,musik,sajak

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dilema Etik Pekerjaan Sosial dan Cara Mengatasinya

10 Desember 2022   15:25 Diperbarui: 25 Januari 2023   01:29 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.vanguardia.com/

Oleh : Adlin Minosra

Dilema Etik Pekerjaan Sosial

Dilema etik dalam pekerjaan sosial adalah situasi di mana seorang pekerja sosial harus memilih antara dua pilihan yang masing-masing memiliki implikasi moral yang tidak menguntungkan. Dilema etik dalam pekerjaan sosial sering terjadi karena pekerja sosial harus mengambil keputusan yang mempertimbangkan berbagai faktor, seperti hak-hak klien, tanggung jawab profesional, dan standar etik yang berlaku dalam bidang pekerjaan sosial. 

Contoh dilema etik dalam pekerjaan sosial adalah ketika seorang pekerja sosial harus memutuskan apakah ia akan mengungkapkan informasi rahasia yang didapat dari seorang klien kepada pihak berwenang, meskipun hal tersebut bertentangan dengan hak privasi klien. 

Dalam situasi seperti ini, pekerja sosial harus mempertimbangkan konsekuensi moral dari kedua pilihan tersebut dan memutuskan pilihan yang paling tepat.

Contoh dilema etik dalam pekerjaan sosial adalah sebagai berikut:

  • Seorang pekerja sosial harus mempertimbangkan hak klien mereka untuk privasi dan rahasia terhadap kewajiban mereka untuk melaporkan tindakan kekerasan atau kejahatan yang terjadi di rumah tangga klien.
  • Seorang pekerja sosial harus mempertimbangkan apakah harus menyarankan klien mereka untuk mengikuti program rehabilitasi untuk masalah kecanduan, meskipun klien tersebut mungkin tidak bersedia untuk mengikuti program tersebut.
  • Seorang pekerja sosial harus mempertimbangkan bagaimana cara memberikan dukungan kepada klien mereka yang merupakan bagian dari minoritas gender atau orientasi seksual tanpa mengabaikan pandangan atau nilai-nilai kelompok mayoritas di masyarakat.
  • Seorang pekerja sosial harus mempertimbangkan apakah harus membantu klien mereka yang ingin mengakhiri hidup mereka, sementara juga harus mempertahankan posisi bahwa kehidupan adalah suatu nilai yang harus dihormati dan dilindungi.
  • Seorang pekerja sosial harus mempertimbangkan bagaimana cara memberikan bantuan kepada klien yang mengalami masalah kesehatan mental, tanpa melanggar hak privasi mereka atau mengekspos mereka ke stigma yang mungkin terkait dengan perawatan kesehatan mental.
  • Seorang pekerja sosial harus mempertimbangkan apakah harus memberikan bantuan kepada klien yang mengalami masalah keuangan, meskipun dana yang tersedia sangat terbatas dan banyak klien lain yang juga membutuhkan bantuan.
  • Seorang pekerja sosial harus mempertimbangkan bagaimana cara menangani konflik antara kepentingan klien mereka dengan kepentingan lembaga tempat mereka bekerja.
  • Seorang pekerja sosial harus mempertimbangkan apakah harus terlibat dalam aksi politik atau demonstrasi yang bertentangan dengan pandangan atau kebijakan lembaga tempat mereka bekerja.
  • Seorang pekerja sosial harus mempertimbangkan bagaimana cara memberikan bantuan kepada klien yang mengalami masalah kekerasan dalam rumah tangga, sementara juga harus mempertahankan hubungan yang profesional dengan pelaku kekerasan tersebut.
  • Seorang pekerja sosial harus mempertimbangkan bagaimana cara menangani kasus-kasus di mana klien mereka menolak untuk menerima bantuan yang mereka

Cara Mengatasi Dilema Etik Pekerjaan Sosial :

  • Menghormati hak klien untuk privasi dan rahasia, sambil terus mengikuti peraturan dan hukum yang berlaku mengenai pelaporan tindakan kekerasan atau kejahatan.
  • Menjaga komunikasi terbuka dan transparan dengan klien, sambil mempertimbangkan pendapat dan keinginan mereka dalam menentukan solusi terbaik bagi masalah mereka.
  • Berpegang pada prinsip-prinsip profesionalisme dan etika pekerjaan sosial, sambil tetap memberikan dukungan dan perlindungan yang adil bagi semua klien tanpa diskriminasi.
  • Mempertahankan posisi bahwa kehidupan adalah suatu nilai yang harus dihormati dan dilindungi, sambil memberikan dukungan emosional dan psikologis bagi klien yang mengalami masalah mental atau krisis emosional.
  • Bekerja sama dengan tim profesional lainnya, seperti dokter atau psikolog, untuk memberikan bantuan yang terpadu dan holistik bagi klien yang mengalami masalah kesehatan mental.
  • Memprioritaskan pembagian sumber daya yang ada secara adil dan proporsional sesuai dengan kebutuhan klien, sambil terus mencari sumber daya tambahan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih besar.
  • Menjaga integritas dan profesionalisme diri sendiri, sambil terus bekerja sama dengan lembaga tempat bekerja untuk mencari solusi terbaik bagi konflik kepentingan yang ada.
  • Menjaga agar aksi politik atau demonstrasi yang dilakukan tidak mengganggu atau merugikan kepentingan klien atau lembaga tempat bekerja.
  • Menjaga hubungan profesional dengan pelaku kekerasan, sambil terus memberikan bantuan dan perlindungan yang adekuat bagi korban kekerasan.
  • Terus memberikan bantuan dan dukungan kepada klien, meskipun mereka menolak untuk menerimanya, dan terus mencari cara untuk membantu mereka memahami manfaat dari bantuan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun