Mohon tunggu...
Aditya Widiatmoko
Aditya Widiatmoko Mohon Tunggu... Mahasiswa

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketua KPI Ambil Sikap Tegas terhadap Tayangan Trans7 Soal Pesantren

16 Oktober 2025   02:00 Diperbarui: 16 Oktober 2025   00:31 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ketua KPI Pusat Ubaidillah

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas terhadap tayangan Trans7 yang menampilkan konten soal pesantren dan memicu kegaduhan publik.

"Tentu ini akan dibawa ke sidang pleno. Di situ kami tentukan apa sikap yang akan diberikan KPI secara kelembagaan terkait kasus ini," kata Ubaid, panggilan akrabnya, di Jakarta, Selasa (14/10).

Menurut Ubaid, tayangan mengenai pesantren yang ditayangkan dalam program Xpose Trans7 tersebut dinilai telah mencederai nilai-nilai luhur penyiaran di Indonesia.

* "Penyiaran ditujukan untuk menjadi jembatan yang bisa mengukuhkan integrasi nasional. Tayangan ini justru menimbulkan kegaduhan karena dinilai menyinggung suasana kebatinan pesantren," ujarnya.

Ubaid menekankan bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa sejak sebelum kemerdekaan.

* "Pesantren banyak berkontribusi kepada negeri, tanpa pamrih. Tayangan itu yang nampaknya membuat publik bahwa yang bersangkutan, kurang empati dan pengetahuan tentang khazanah kepesantrenan dipertanyakan," ucapnya.

Lebih lanjut, Ubaid menyampaikan bahwa KPI akan menindaklanjuti kasus ini melalui mekanisme resmi yang berlaku di lembaga tersebut.

Ia juga mengingatkan seluruh lembaga penyiaran agar berhati-hati dalam menyajikan informasi, baik di televisi maupun di media sosial.

* "Kami imbau kepada lembaga penyiaran agar mengedepankan regulasi sebagai acuan menayangkan program siaran dengan mengacu kepada sumber-sumber kredibel dan sesuai fakta," tegas Ubaid.

KPI berharap insiden ini menjadi pembelajaran bagi seluruh insan penyiaran agar senantiasa menjunjung etika dan tanggung jawab sosial dalam setiap tayangan yang disiarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun