Mohon tunggu...
Aditya Wardani
Aditya Wardani Mohon Tunggu... Pengajar

Newton taught me force, Einstein taught me relativity, but life teaches me resilience 💡

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Studi Empiris SMA Surya Buana Malang 2024: "Walk to Gather, Close to Nature"

27 November 2024   08:01 Diperbarui: 13 Mei 2025   15:52 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunjungan Kampus SMA Surya Buana Malang di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (Sumber: dokumen pribadi penulis)
Kunjungan Kampus SMA Surya Buana Malang di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (Sumber: dokumen pribadi penulis)

Perjalanan Studi Empiris tak berhenti disitu, kunjungan meluas ke Museum Sonobudoyo yang terletak di pusat Kota Yogyakarta. Museum tertua di Yogyakarta ini menyajikan koleksi yang beragam dan kaya akan sejarah, serta budaya Jawa. Mulai dari artefak-artefak bersejarah hingga karya seni tradisonal seperti alat musik tradisional, wayang, topeng, dan batik, siswa/i diperkenalkan pada kekayaan warisan budaya yang patut dibanggakan. Salah satu keunikan dari museum ini adalah adanya perpaduan warisan budaya dengan inovasi modern, yaitu teknologi Virtual Reality (VR) yang dapat melakukan perjalanan maya melintasi dimensi waktu mengamati kehidupan masa lampau. Adanya teknologi ini semakin memperkaya pengalaman wisata, yang memungkinkan peserta Studi Empiris untuk merasakan keindahan warisan budaya secara interaktif dan mendalam. Tentu melalui kegiatan ini harapannya generasi muda dapat memahami nilai-nilai, tradisi, dan praktik budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, serta memperhatikan pentingnya melestarikan warisan budaya nusantara, khususnya budaya jawa agak tidak tergerus peradaban.

Kunjungan SMA Surya Buana Malang di Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Sumber: dokumen pribadi penulis)
Kunjungan SMA Surya Buana Malang di Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Sumber: dokumen pribadi penulis)

Perjalanan ke Yogyakarta tak lengkap rasanya jika tidak menjelajahi suasana malam yang hidup dan ramai di Malioboro. Di sepanjang jalan Malioboro ini dipenuhi penjual kali lima, penjual keliling, wisatawan, hiburan musisi dan seniman, hingga kereta kuda (delman). Berbagai warung makan yang khas disebut angkringan dan pedagang kuliner sangat mudah ditemukan disini. Selain itu jalanan Malioboro juga menawarkan tempat belanja yang menarik mulai dari pasar tradisional seperti Pasar Beringharjo hingga pusat perbelanjaan modern untuk membeli oleh-oleh khas Yogyakarta seperti kaos, batik, kerajinan tangan, tas, gantungan kunci, dan souvenir lainnya. Kental dengan budaya jawa yang ramah tamah dan sopan, membuat siapapun yang berkunjung selalu disambut dengan baik di kota ini.

Studi Empiris selama kurang lebih dua hari satu malam yang penuh dengan petualangan dan pembelajaran ini, bukan hanya sebuah perjalanan biasa. Ini adalah sebuah kisah perjalanan di awal tahun 2024 yang menapaki jalan kebersamaan, keindahan alam, dan keragaman budaya nusantara yang semoga bisa menjadi momen tak terlupakan saat menempuh pendidikan di SMA Surya Buana Malang.

(Aditya Wardani)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun