Mohon tunggu...
Aditya
Aditya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Sosiologi

Mengharap semua orang senang dengan pikiranmu adalah utopis. Keberagaman pikiran adalah keniscayaan yang indah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Damai Dalam Pengabdian Bidikmisi

2 Februari 2018   20:15 Diperbarui: 2 Februari 2018   20:31 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Rasa bangga dan haru tak terbendung melihat dan mendengar cerita dari seluruh relawan Bidikmisi Goes to School 2018, dari cerita yang mengundang tawa hingga cerita yang mengundang air mata.

FORMADIKSI UNRI tahun ini menjadi pelopor salah satu kegiatan yaitu Bidikmisi Goes to School (BMGTS) yang mampu menarik minat mahasiswa bidikmisi. Sebanyak dua ratus lebih mahasiswa bidikmisi yang ingin ambil andil menjadi relawan, dan relawan ini berasal dari kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Riau maupun di luar Riau. BMGTS ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2018 hingga 5 Februari 2018.

Ditahun ini ada banyak cerita dan kenangan yang dibagikan oleh seluruh relawan selama melaksanakan BMGTS ke sekolah-sekolah yang minim informasi bidikmisi. Dan salah satu cerita hadir dari ujung negeri Rokan Hilir tepatnya di SMA Persiapan Sungai Daun, Kubu. Yang menurut penulis, cerita ini sungguh mengharukan.

Relawan menempuh medan yang becek parah dengan mengendarai motor selama kurang lebih dua jam, tak jarang pula motor relawan tergelincir akibat jalanan yang becek. Dan relawan harus menginap disalah satu rumah teman karena hari sudah mulai gelap.

Keesokan harinya relawan melanjutkan perjalanan namun kali ini relawan harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Karena kondisi jalanan yang tidak memungkinkan untuk dilalui menggunakan sepeda motor. Jarak yang ditempuh relawan menuju SMA Persiapan Sungai Daun kurang lebih satu setengah kilometer. Setelah berjalan kaki  selama satu jam lebih akhirnya relawan berhasil sampai di SMA Persiapan Sungai Daun dan kehadiran relawan Bidikmisi Goes to School FORMADIKSI UNRI disambut baik oleh pihak sekolah dan seluruh warga SMA Persiapan Sungai Daun. Tanpa membuang waktu relawan langsung masuk ke kelas yang di dalamnya terdapat siswa/i kelas 12 dan menyosialisasikan apa itu bidikmisi, bagaiamana prosedur mendaftar bidikmisi dan jalur masuk ke Perguruan Tinggi.


Kisah mengharukan belum selesai sampai disitu, setelah relawan BMGTS menjelaskan dan masuk ke sesi tanya jawab ada salah satu siswi bertanya dan mengutarakan dengan mata berkaca-kaca serta tersedu impiannya, mengutarakan keinginan kuatnya untuk berkuliah. Barangkal bagii sebagian orang berkuliah bukan hal yang luar biasa lagi tapi bagi siswi ini tidak begitu. Setelah menyimak lebih lanjut dari keterangan siswi tersebut ternyata keluarganya sendiri yang melarang untuk melanjutkan kuliah, dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan. Dan lagi-lagi ekonomi menjadi dalang semua ini.

Disini penulis mengapresiasi kerja dari panitia pelaksana yang telah berusaha semaksimal mungkin demi terselenggaranya Bidikmisi Goes to School 2018. Dan menurut penulis pribadi, Bidikmisi Goes to School 2018 yang ditaja oleh Forum Mahasiswa Bidikmisi Universtas Riau lebih mirip dengan mini pengabdian. Dalam proses menyelenggarakan program kerja BMGTS 2018 ini terdapat begitu banyak rintangan dan halangan mulai dari pendanaan yang dikeluarkan secara swadaya dari pengurus dan relawan tanpa ada dukungan dana sepeserpun dari rektorat UNRI. Namun percayalah proses yang kita lalui akan mendewasakan kita, orang-orang besar lahir bukan dari keenakan hidup yang didapat namun dari keputusan-keputusan besar yang diambil.

Bidikmisi Goes to School tidak sekadar misi menyosialisasikan bidikmisi tapi di BMGTS 2018 kali ini kita juga mesti menemukan cinta. Cinta yang bagaimana maksudnya? Apakah cinta lokasi dengan rekan setim BMGTS, apakah cinta kepada kepada siswi cantik yang kita temui saat sosialisasi ke SMA/SMK? Tentu bukan cinta seperti itu yang penulis maksud. Cinta yang penulis maksud adalah cinta akan apa yang kita lakukan, karena bila kita mencintai atau menyukai yang kita lakukan maka kita tidak akan merasa terbebani.

Penulis berharap BMGTS 2019 yang akan datang mempunyai persiapan yang lebih matang dari yang sebelumnya, dan lebih mampu menggerakkan mahasiswa bidikmisj UNRI yang jumlahnya mencapai 3701 mahasiswa, untuk ikut serta dalam menyukseskan BMGTS 2019 serta dapat menjangkau seluruh wilayah Riau maupun luar Riau.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun