Mohon tunggu...
Aditya Rafif
Aditya Rafif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Active

Enjoy and Trust the Process

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Bangsa dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Pasca Pandemi

27 April 2021   13:07 Diperbarui: 27 April 2021   15:25 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mutu dalam dunia pendidikan merupakan salah satu hasil dari kepuasan siswa maupun pendidik yang tela di capai. Semakin tinggi mutu yang didapatkan maka akan semakin tiggi kualitas yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya. Agar dapat meningkatkan kualitas mutu, maka membutuhkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Menurut Umaiarsodan Nur Zazin (2011) dalam jurnal (Jannah Akmal & Agama Islam Negeri Palopo, 2020) memberikan langkah dasar bahwa dalam peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui peningkatan manajemen organisasi pendidikan dan mutu pengelolaan SDM terlebih dahulu.

2.2 Pendidikan Dalam Masa Pandemi Covid-19

Pandemi covid-19 menjadi salah satu problem (masalah) yang sangat berpengaruh pada dunia di segala aspek, salah satunya aspek pendidikan. Munculnya wabah ini seketika menghentikan denyut eforia diskursus revollusi industri 4.0 di dunia pendidikan. Saat pandemi Covid-19 ini, sektor pendidikan mengalami disrupsi hebat yang mengakibatkan peran guru menjadi lebih berat. Pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah dengan tatap muka tetapi sekarang dilakukan di rumah masing-masing melalui jaringan internet (Online learning).

Menurut (Suadnyana, 2020) dalam jurnal (Agustina & Rimbawan, 2014) dalam konteks revolusi industri 4.0 menyatakan pendapatnya bahwa Perguruan tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan yang diharapkan menjadi instrumen untuk pemajuan potensi bangsa berbasis digital dengan mendorong sumber daya manusia di Indonesia untuk memenuhi kualifikasi kompetensi baik dari segitu teknologi ataupun segala macam bentuk bidang akademi. Sejalan dengan itu, ada tantangan baru muncul disaat mewabahnya Covid-19 menjadi cobaan sekaligus instrumen ujicoba gagasan besar sistem teknologi yang dicanangkan institusi  perguruan tinggi seperti Cyber University dan model pembelajaran melalui daring dengan distance learning.

Secara sosiologis, sistem pembelajaran berbasis digital yang saat ini diandalkan, ternyata memiliki banyak kelemahan yang tidak terduga. Faktanya masih banyak tenaga pengajar seperti guru, dosen, bahkan mahasiswa, dan siswa-siswa yang mencari akses jaringan bagi mereka yang tinggal di daerah pedalaman atau daerah yang susah akan jaringan internet, dikarenakan untuk di Indonesia ini belum semua daerah bisa mengakses internet (belum merata). Selain kelemahan dari segi jaringan, ternyata banyak pihak yang belum bisa untuk mengoperasikan aplikasi-aplikasi yang digunakan untuk melakukan kuliah atau belajar secara online seperti ini.

2.3 Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Metode Pembelajaran Online

Adanya metode pembelajaran jenis online ini akan menyebabkan terganggunya kesehatan mental bagi para pihak yang terlibat seperti guru, dosen, mahasiswa (murid), dan pihak lainnya. Permasalahan yang dapat terjadi yaitu seperti stress yang berakibat menurunkan minat serta motivasi untuk belajar atau memahami pelajaran yang sudah di jelaskan oleh tenaga pengajar.

Dengan menurunnya motivasi belajar, maka pemahaman diri siswa terhadap materi juga ikut menurun. Hal tersebut dapat dirasakan sekarang ini, banyak mahasiswa maupun siswa yang kurang paham akan materi yang di dapatkan, sehingga mereka harus mencari serta memahami materi tersebut secara mandiri tanpa adanya bantuan secara langsung dari tenaga pengajar), terkadang mahasiswa atau siswa yang sudah mencari sumber untuk mereka pelajari pun masih bingung karena dari sekian banyak sumber yang mereka cari itu berbeda-beda cara serta jawabannya sehingga membuat mereka tak yakin akan jawaban-nya sendiri.

Berkenaan dengan penerapan nilai-nilai pancasila, kondisi diatas terkait dengan sila kedua, yaitu kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Motivasi belajar siswa berkaitan dengan kompetensi profesional yang dapat mempegaruhi keampuan mereka untuk berkompetisi di dunia. Sehigga diharapkan adanya layanan kesehatan mental online yang disediakan oleh pihak-pihak terkait agar siswa bisa menjalankan kegiatan belajar online ini dengan penuh motivasi dan semagat sehingga bisa lebih baik dari sebelumnya, karena sudah adanya kemudahan dalam hal belajar melalui media online, seperti kemudahan dalam akses belajar.

2.4 Pengaruh Penerapan Pancasila Terhadap Pendidikan

Pemerintah mengeluarkan peraturan presiden nomor 87 tahun 2017, yang berisi tentang penguatan pendidikan karakter. Tujuan dari adanya perpres ini adalah untuk membentuk pribadi bangsa yang berbudaya melalui penguatan ilai-nilai karakter yang dapar digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri. Penguatan pendidikan karakter yang dapat disingkat menjadi PPK ini adalah suatu bentuk upaya dari pemerintah untuk pendidika dalam guna memperkuat karakter peserta didik melalu harmonisasio oleh hati, olah pikir, olah raga, orang tua, ligkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun