Mohon tunggu...
Aditya Nadzier Loekito
Aditya Nadzier Loekito Mohon Tunggu... Mahasiswa Bioteknologi | Wakil Ketua BEM FST UAI | Kepala Departemen PSDM HIMABIO 2023 Berpengalaman dalam memimpin tim organisasi kemahasiswaan, merancang program kaderisasi seperti BIOLEADS dan MUTASI, serta sukses menyelesaikan seluruh program kerja dengan tingkat keberhasilan 100%. Aktif mempromosikan pengembangan soft skill dan kepemimpinan di lingkungan kampus, serta berkontribusi dalam berbagai kolaborasi antarorganisasi di tingkat fakultas.

Saya adalah Aditya Nadzier Loekito, mahasiswa Bioteknologi Universitas Al Azhar Indonesia angkatan 2022. Saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua BEM FST dan pernah menjadi Kepala Departemen PSDM di HIMABIO. Berpengalaman dalam kepemimpinan, pengembangan SDM, serta pelaksanaan program kaderisasi dan penguatan organisasi. Saya berkomitmen untuk mendorong kolaborasi, inovasi, dan kontribusi nyata di bidang akademik dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaturan Kadar Gula Darah Sebagai Wujud Homeostasis dalam Sistem Endokrin

23 Mei 2025   15:57 Diperbarui: 23 Mei 2025   15:57 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar 2. Hubungan Insulin dan Glucagon
Gambar 2. Hubungan Insulin dan Glucagon

Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa tubuh kita terus bergerak dengan lancar setelah tidak makan selama beberapa jam? Atau, mengapa kita tidak pingsan setelah makan makanan manis? Karena, Kemampuan tubuh untuk menjaga homeostasis, yaitu mekanisme biologis yang memastikan kondisi internal tubuh tetap seimbang meskipun lingkungan luarnya terus berubah. Pengaturan kadar gula darah, juga dikenal sebagai glukosa, adalah salah satu bentuk homeostasis yang paling penting. Gula darah bukan hanya angka dalam tes laboratorium tetapi juga sumber energi utama bagi sel-sel tubuh, terutama otak, dan sistem hormon, juga dikenal sebagai sistem endokrin, berfungsi dengan cerdas untuk menjaga kadar gula darah tetap dalam batas aman.

Kemampuan tubuh untuk mempertahankan kondisi internal seperti suhu, tekanan darah, dan kadar gula darah stabil di tengah perubahan lingkungan luar dikenal sebagai homeostasis. Pengaturan kadar gula darah (glukosa), yang merupakan komponen paling penting dari homeostasis, karena glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Ketidakseimbangan kadar glukosa dapat menyebabkan kondisi serius seperti hipoglikemia, yang berarti gula darah rendah, atau hiperglikemia, yang berarti gula darah tinggi. Sistem endokrin memainkan peran penting dalam hal ini, terutama melalui produksi hormon pankreas seperti insulin dan glukagon (Nasyafa et al., 2024).

Sistem endokrin adalah sistem kontrol yang terdiri dari jaringan kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan dan melepaskan hormon langsung ke dalam aliran darah untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Hormon-hormon ini berperan sebagai "pembawa pesan kimiawi" yang mengatur aktivitas organ dan jaringan tubuh, seperti metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, suasana hati, keseimbangan cairan, tekanan darah, hingga respons terhadap stres. Di dalam pankreas terdapat kelompok sel bernama pulau-pulau Langerhans, tempat dua jenis sel penting bekerja:

  • Sel beta, yang memproduksi insulin.
  • Sel alfa, yang memproduksi glukagon.

Kedua hormon ini memiliki fungsi yang berlawanan, namun saling melengkapi. Ibarat pedal gas dan rem, mereka bekerja sama untuk menjaga keseimbangan gula darah sepanjang hari. Sistem endokrin berbeda dengan sistem eksokrin, karena kelenjar endokrin tidak memiliki saluran dan sekresi hormon langsung ke darah, sedangkan kelenjar eksokrin (seperti kelenjar keringat) mengeluarkan zat melalui saluran ke permukaan tubuh atau ke organ lain (Astuti et al., 2021).

Mekanisme Pengaturan Kadar Gula Darah

Pada saat gula darah naik (setelah makan)

Kadar glukosa, atau gula, dalam darah akan meningkat secara signifikan setelah makan, terutama setelah makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Karena karbohidrat dicerna menjadi glukosa, yang kemudian diserap ke dalam aliran darah dari saluran pencernaan, peningkatan ini adalah reaksi alami. Sistem endokrin dan hormon insulin memainkan peran penting dalam menjaga tubuh dari hiperglikemia, yang merupakan kadar gula darah tinggi yang berbahaya. Peningkatan kadar gula darah ini dideteksi oleh pankreas, yang kemudian melepaskan hormon insulin. Insulin berfungsi sebagai "kunci" yang membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi atau disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di hati dan otot. Jika glukosa berlebih, sebagian akan disimpan sebagai lemak Setelah glukosa masuk ke dalam sel, kadar gula darah di aliran darah akan menurun kembali ke rentang normal. Pada orang sehat, proses ini berlangsung cepat dan efisien, sehingga lonjakan gula darah setelah makan hanya terjadi sementara (Eliana et al., 2018).

Tabel 1. Tabel mekanisme saat gula darah naik

Tahap

Proses Utama

Setelah Makan

Karbohidrat diubah menjadi glukosa, gula darah naik

Pankreas Merespon

Melepaskan hormon insulin ke darah

Insulin Bekerja

Membantu glukosa masuk ke sel tubuh untuk energi atau disimpan sebagai glikogen/lemak

Gula Darah Menurun

Setelah glukosa diserap sel, kadar gula darah kembali normal

Pada saat gula darah naik (setelah makan)

Tubuh memulai berbagai mekanisme kompensasi untuk menaikkan kembali gula darah ke tingkat yang aman ketika kadar glukosa dalam darah turun di bawah rentang normal, yang dikenal sebagai hipoglikemia.  Kondisi ini biasanya muncul beberapa jam setelah makan terakhir, saat tubuh menggunakan glukosa yang tersedia, atau saat melakukan aktivitas fisik yang berat.  Hormon glukagon dan respons sistem saraf simpatik adalah mekanisme utama. Mekanisme utama dalam pengaturan gula darah saat terjadi penurunan, diantaranya Penghentian Sekresi Insulin: Ketika kadar gula darah mulai turun, pankreas mengurangi atau menghentikan produksi insulin. Insulin berperan menurunkan gula darah, sehingga penghentiannya membantu mencegah penurunan lebih lanjut. Pelepasan Glukagon: Pankreas melepaskan hormon glukagon saat kadar gula darah rendah. Glukagon merangsang hati untuk mengubah glikogen (bentuk penyimpanan glukosa) menjadi glukosa dan melepaskannya ke aliran darah, sehingga meningkatkan kadar gula darah. Pelepasan Epinefrin (Adrenalin): Sebagai respons terhadap gula darah rendah, kelenjar adrenal melepaskan epinefrin. Hormon ini membantu meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang pelepasan glukosa dari hati dan mengurangi penggunaan glukosa oleh jaringan lain. Rasa Lapar dan Mengonsumsi Makanan: Penurunan kadar gula darah dapat memicu rasa lapar. Mengonsumsi makanan, terutama yang mengandung karbohidrat, akan meningkatkan kadar gula darah. Makanan atau minuman manis dapat menaikkan kadar gula darah dengan cepat. Suntikan Glukagon: Dalam kasus yang parah, suntikan glukagon dapat diberikan sebagai perawatan darurat untuk meningkatkan kadar gula darah (Sumakul et al., 2022).

Apa Yang Terjadi Jika Sistem ini Terganggu?

Keseimbangan ini bisa terganggu dan itulah yang terjadi pada penyakit Diabetes Mellitus. Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali karena sistem kekebalan menghancurkan sel beta pankreas. Pasien tipe ini harus mendapat suntikan insulin seumur hidup. Pada diabetes tipe 2, insulin masih diproduksi, tapi tubuh tidak merespons dengan baik (resistensi insulin). Hal ini biasanya dipicu oleh pola hidup tidak sehat: makan berlebihan, kurang gerak, dan obesitas. Hipoglikemia adalah kondisi lain yang dapat terjadi. Ketika kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh berada di bawah batas normal, biasanya di bawah 70 mg/dL, hipoglikemia terjadi. Karena glukosa adalah sumber energi utama tubuh, tubuh kekurangan energi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Rasa lapar, mudah marah, sulit berkonsentrasi, pusing, lelah, gemetar, pucat, keringat dingin, dan jantung berdebar adalah gejala hipoglikemia yang dapat muncul secara tiba-tiba. Jika tidak ditangani dengan segera, kondisi ini dapat memburuk menjadi gangguan penglihatan, kebingungan, penurunan kesadaran, kejang, hingga koma, dan kerusakan otak permanen (Rusdi, 2020).

KESIMPULAN

Pengaturan kadar gula darah adalah contoh luar biasa bagaimana tubuh manusia menjaga keseimbangan melalui sistem hormon. Lewat kerja sama antara insulin dan glukagon, tubuh memastikan bahwa setiap sel mendapat energi yang cukup, tanpa kelebihan atau kekurangan. Menjaga sistem ini tetap sehat bukan hanya penting bagi penderita diabetes, tapi juga untuk siapa pun yang ingin hidup panjang dan berkualitas. Jadi, lain kali saat kamu selesai makan atau sedang berpuasa, ingatlah bahwa tubuhmu sedang bekerja keras diam-diam tapi luar biasa untuk memastikan segalanya tetap seimbang.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, A., Panjaitan, R.G.P. and Titin, T., 2021. Kelayakan media video pembelajaran pada submateri sistem endokrin. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 19(2), pp.290-303.

Eliana, F., Handoko, I.S., Ambarwati, F.D. and Setiawati, A., 2018. Profil Respons Glukosa Darah dan Tingkat Rasa Kenyang setelah Pemberian Diabetasol Dibandingkan Makanan Padat Gizi Terkontrol pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2. Cermin Dunia Kedokteran, 45(7), pp.499-506.

Nasyafa, S.F., Saputra, O. and Zuraida, R., 2024. Homeostasis Tubuh. Medical Profession Journal of Lampung, 14(2), pp.249-253.

Rusdi, M.S., 2020. Hipoglikemia Pada Pasien Diabetes Melitus. Journal Syifa Sciences and Clinical Research (JSSCR), 2(2), pp.83-90.

Sumakul, V.D., Suparlan, M.S., Toreh, P.M. and Karouw, B.M., 2022. Edukasi Diabetes Melitus Dan Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Umat Paroki St. Antonius Padua Tataaran. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat MAPALUS, 1(1), pp.18-25.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun