Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa tubuh kita terus bergerak dengan lancar setelah tidak makan selama beberapa jam? Atau, mengapa kita tidak pingsan setelah makan makanan manis? Karena, Kemampuan tubuh untuk menjaga homeostasis, yaitu mekanisme biologis yang memastikan kondisi internal tubuh tetap seimbang meskipun lingkungan luarnya terus berubah. Pengaturan kadar gula darah, juga dikenal sebagai glukosa, adalah salah satu bentuk homeostasis yang paling penting. Gula darah bukan hanya angka dalam tes laboratorium tetapi juga sumber energi utama bagi sel-sel tubuh, terutama otak, dan sistem hormon, juga dikenal sebagai sistem endokrin, berfungsi dengan cerdas untuk menjaga kadar gula darah tetap dalam batas aman.
Kemampuan tubuh untuk mempertahankan kondisi internal seperti suhu, tekanan darah, dan kadar gula darah stabil di tengah perubahan lingkungan luar dikenal sebagai homeostasis. Pengaturan kadar gula darah (glukosa), yang merupakan komponen paling penting dari homeostasis, karena glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Ketidakseimbangan kadar glukosa dapat menyebabkan kondisi serius seperti hipoglikemia, yang berarti gula darah rendah, atau hiperglikemia, yang berarti gula darah tinggi. Sistem endokrin memainkan peran penting dalam hal ini, terutama melalui produksi hormon pankreas seperti insulin dan glukagon (Nasyafa et al., 2024).
Sistem endokrin adalah sistem kontrol yang terdiri dari jaringan kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan dan melepaskan hormon langsung ke dalam aliran darah untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Hormon-hormon ini berperan sebagai "pembawa pesan kimiawi" yang mengatur aktivitas organ dan jaringan tubuh, seperti metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, suasana hati, keseimbangan cairan, tekanan darah, hingga respons terhadap stres. Di dalam pankreas terdapat kelompok sel bernama pulau-pulau Langerhans, tempat dua jenis sel penting bekerja:
- Sel beta, yang memproduksi insulin.
- Sel alfa, yang memproduksi glukagon.
Kedua hormon ini memiliki fungsi yang berlawanan, namun saling melengkapi. Ibarat pedal gas dan rem, mereka bekerja sama untuk menjaga keseimbangan gula darah sepanjang hari. Sistem endokrin berbeda dengan sistem eksokrin, karena kelenjar endokrin tidak memiliki saluran dan sekresi hormon langsung ke darah, sedangkan kelenjar eksokrin (seperti kelenjar keringat) mengeluarkan zat melalui saluran ke permukaan tubuh atau ke organ lain (Astuti et al., 2021).
Mekanisme Pengaturan Kadar Gula Darah
Pada saat gula darah naik (setelah makan)
Kadar glukosa, atau gula, dalam darah akan meningkat secara signifikan setelah makan, terutama setelah makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Karena karbohidrat dicerna menjadi glukosa, yang kemudian diserap ke dalam aliran darah dari saluran pencernaan, peningkatan ini adalah reaksi alami. Sistem endokrin dan hormon insulin memainkan peran penting dalam menjaga tubuh dari hiperglikemia, yang merupakan kadar gula darah tinggi yang berbahaya. Peningkatan kadar gula darah ini dideteksi oleh pankreas, yang kemudian melepaskan hormon insulin. Insulin berfungsi sebagai "kunci" yang membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi atau disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di hati dan otot. Jika glukosa berlebih, sebagian akan disimpan sebagai lemak Setelah glukosa masuk ke dalam sel, kadar gula darah di aliran darah akan menurun kembali ke rentang normal. Pada orang sehat, proses ini berlangsung cepat dan efisien, sehingga lonjakan gula darah setelah makan hanya terjadi sementara (Eliana et al., 2018).
Tabel 1. Tabel mekanisme saat gula darah naik
Tahap