Mohon tunggu...
Aditya FirmansyachPutra
Aditya FirmansyachPutra Mohon Tunggu... Administrasi - sukses dunia akhirat

bersama kesulitan ada kemudahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peradaban Islam di Mekkah

2 Mei 2020   03:55 Diperbarui: 2 Mei 2020   04:09 2660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendahuluan
Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN
A. Tahap Pertama
B.Tahap Kedua
C.Tahap Ketiga

Bab III PENUTUP
 Kesimpulan

BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Setiap periode memiliki tahapan-tahapan sendiri, dengan kekhususannya masing-masing. Hal ini tampak jelas setelah meneliti berbagai unsur yang menyertai dakwah itu selama dua periode secara mendetail.
Periode mekkah dapat dibagi menjadi tiga tahapan dakwah, yaitu :
Tahapan dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang berjalan selama tiga tahun
Tahapan dakwah secara terang-terangan di tengah penduduk Mekkah, yang dimulai sejak tahun keempat dari nubuwah hingga akhir tahun kesepuluh
Tahapan Dakwah di luar Mekkah dan penyebarannya, yang dimulai dari tahun kesepuluh dari nubuwah hingga hijrah ke Madinah.

BAB II
PEMBAHASAN

Tahap Pertama : Tiga Tahun Dakwah Secara sembunyi-sembunyi
Mekkah merupakan sentral agama bangsa Arab. Disana ada peribadatan terhadap Ka'bah dan penyembahan terhadap berhala dan patung-patung yang disucikan seluruh bangsa Arab. Cita-cita untuk memperbaiki keadaan mereka tentu bertambah sulit dan berat jika orang yang hendak mengadakan perbaikan jauh dari lingkungan mereka. Hal ini membutuhkan kemauan yang keras yang tidak bisa diguncang musibah dan kesulitan. Maka dalam menghadapi kondisi ini, tindakan yang paling bijaksana adalah memulai dakwah dengan sembunyi-sembunyi, agar penduduk Mekkah tidak kaget karena tiba-tiba menghadapi sesuatu yang menggusarkan mereka.
Pada awal mulanya Rasulullah menampakkan Islam kepada orang yang paling dekat dengan beliau. Anggota keluarga dan sahabat-sahabat karib beliau. Beliau menyeru mereka ini kepada islam, juga menyeru kepada siapapun yang dirasa memiliki kebaikan yang sudah beliau kenal secara baik dan mereka pun mengenal beliau secara baik. Dalam tarikh Islam, mereka disebut As-Sabiqunal Awwalun (yang terdahulu dan yang pertama masuk islam).
Mereka adalah istri beliau, ummul mukminin Khadijah binti Khuwailid, pembantu beliau, Zaid bin Haritsah, anak paman beliau, Ali bin Abu Thalib, yang saat itu Ali masih anak-anak dan hidup dalam asuhan beliau, dan sahabat karib beliau, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Abu bakar yang dikenal kaumnya sebagai seorang laki-laki yang lemah lembut, pengasih dan ramah, dan memiliki akhlak yang mulia bersemangat membantu Rasul mendakwahkan Islam. Berkat seruannya, ada beberapa orang yang masuk Islam, yaitu :
Utsman bin Affan
Az-Zubair bin Al-Awwan
Abdurrahman bin Auf
Sa'd bin Abi waqqash
Thalhah bin Ubaidillah
Ada juga lainnya yang termasuk orang-orang yang pertama masuk Islam, yaitu:
Bilal bin Rabbah
Abu Salamah bin Abdul Asad
Amir bin Al-Jarrah
Al- Arqam bin Abil Arqam
Fathimah bin Al-Khattab
Khabbab bin Al-Arrat
Dan banyak lagi lainnya
Lama-kelamaan, dakwah Islam didengar orang-orang Quraisy pada tahapan ini, sekalipun dakwah itu masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan. Selama tiga tahun dakwah masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan. Selama jangka waktu ini telah terbentuk sekelompok orang-orang mukmin yang senantiasa menguatkan hubungan persaudaraan dan saling bahu-membahu. Penyampaian dakwah terus dilakukan, hingga turun wahyu yang mengharuskan Rasulullah menampakkan dakwah kepada kaumnya. Menjelaskan kebatilan mereka dan menyerang berhala-berhala sesembahan mereka.


Tahap kedua : Dakwah secara terang-terangan
Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah ialah dengan mengundang kerabat dekat beliau, seperti Bani Hasyim dan beberapa orang Bani Al-Muthallib bin Al-Manaf. Beliau menyeru kaumnya kepada Allah dan berserah diri kepada Rabb-Nya. Namun dari sekian banyak yang datang, semua menentang Rasulullah, hanya Abu Thalib lah yang mendukung dan memerintahkan melanjutkan perjuangan Rasul.
Setelah Nabi Muhammad merasa yakin terhadap dukungan dan janji Abu Thalib untuk melindunginya dalam menyampaikan wahyu Allah, maka suatu hari beliau berdiri diatas Shafa, lalu berseru : "Wahai semua orang!" maka semua orang berkumpul untuk memenuhi seruan beliau, lalu beliau mengajak mereka kepada tauhid dan iman kepada risalah beliau serta iman kepada hari akhirat.
Dari yang hadir di situ Abu Lahab angkat bicara :
"Celakalah engkau untuk selama-lamanya, untuk inikah engkau mengumpulkan kami." Lalu turun ayat : "Celakalah kedua tangan Abu Lahab" seruan beliau semakin menggema seantero Mekkah, hingga kemudian turun ayat : "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik." (QS. Al-Hijr (15) : 94)
Maka Rasulullah langsung bangkit menyerang berbagai khufarat dan kebohongan syirik dengan menyebutkan kedudukan berhala dan hakikatnya yang sama sekali tidak memiliki nilai. Mekkah berpijar dengan api kemarahan, bergolak dengan keanehan dan pengingkaran, tatkala musyrik dan para penyembah berhala. Suara itu seakan-akan petir yang membelah awal, berkilau, menggelegar dan mengguncang udara yang tadinya tenang. Orang-orang Quraisy bangkit untuk menghadang revolusi yang datang secara tak terduga ini, dan yang dikhawatirkan akan merusak tradisi warisan mereka.
Orang-orang Quraisy bingung, karena sepanjang sejarah nenek moyang mereka dan perjalanan kaumnya, mereka tidak pernah mengetahui bandingan yang seperti itu. Setelah menguras pikiran, tidak ada jalan lain lagi bagi mereka menghadapi orang yang jujur dan dapat dipercayai ini (Muhammad) kecuali mendatangi Paman beliau, abu Thalib.mereka meminta kepada-nya agar menghentikan segala apapun yang diperbuat anak saudaranya.dengan perkataan yang halus dan lemah lembut, abu Thalib menolak permintaan mereka.maka mereka pun pulang dengan tangan hampa sehingga Rasulullah bisa melanjutkan dakwah, menampakan agama Allah dan menyeru kepada-Nya.
Semenjak penolakan itu, dan orang-orang Quraisy tahu bahwa Muhammad shallallahu alaihi wasallam sama sekali tidak menghentikan dakwahnya, maka mereka memeras pikiran dan menyimpulkan untuk membenamkan dakwah ini.
beberapa cara penghadapan mereka terhadap dakwah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, yaitu:
Dengan ejekan dan penghinaan, olok-olok dan penertawaan hal ini mereka maksudkan untuk melecehkan orang-orang muslim dan menggembosi kekuatan mental mereka.
menjelek-jelekkan ajaran beliau, membangkitkan keragu-raguan, menyebarkan anggapan-anggapan yang menyangsikan ajaran-ajaran beliau dan diri beliau.
Melawan Al-Qur'an dengan dongeng orang-orang dahulu dan menyibukkan manusia dengan dongeng-dongeng itu, agar mereka meninggalkan Al-Qur'an.
Menyodorkan beberapa bentuk penawaran, sehingga dengan penawaran itu mereka berusaha untuk mempertemukan Islam dan jahiliyah di tengah jalan.
Berbagai macam tekanan dan penyiksaan terhadap pengikut pengikut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Pemboikotan secara menyeluruh terhadap pengikut Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
dari hari ke hari penyiksaan dan tekanan yang dilancarkan orang-orang Quraisy semakin menjadi-jadi, sehingga Rasulullah menyuruh kaumnya untuk hijrah dan berdakwah ke luar Mekah.

Tahap Ketiga : Dakwah di luar Mekah
Karena keadaan semakin mendesak, tekanan disana-sini terhadap pengikutnya,Rasulullah memerintahkan agar kaumnya hijrah dan mendakwahkan islam ke Kabasyah. Rasulullah tahu bahwa raja yang berkuasa adalah seorang raja yang adil, tak bakal ada seorangpun yang teraniaya di sisinya.
Pada bulan Rajab tahun kelima dari, sekelompok hijrah yang pertama kali ke Habasyah, terdiri dari dua belas orang yang laki-laki dan empat orang perempuan, yang dipimpin oleh Utsman bin Affan. Karena siksaan dan penindasan yang ditimpakan orang-orang Quraisy semakin menjadi-jadi, nabi Muhammad tidak melihat cara lain kecuali memerintahkan mereka untuk hijrah untuk kedua kalinya, kali ini hijriah berjumlah 83 orang laki-laki dan 18 perempuan. Sementara itu,Rasulullah sallallahu alaihi wasallam tetap berada di Mekkah untuk terus mendakwahkan agama Allah buat penduduk Mekkah.
Banyak kejadian yang terjadi setelah Rasulullah menetapkan perintah kepada pengikutnya untuk hijrah ke Habasyah, mulai dari keislaman Umar bin Khattab dan Hamzah bin Abdul Muthalib, yang membuat Islam semakin kuat,hingga keadaan duka hari Rasulullah atas meninggalnya Paman beliau abu Tholib dan istri beliau Khadijah binti khuwailid terobati.
Pada tahun ke-10 dari nubuwah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pergi ke thoif, beliau pergi dengan berjalan kaki. Dengan didampingi pembantunya Zaid bin haritsah, beliau mengajak penduduk setiap kabilah yang ia lalui kepada Islam, namun tak satupun yang memenuhinya.
Sesampainya di thoif, beliau menyeru agama Allah kepada pemimpin Bani tsaqif. Namun semua menolaknya dan mencaci-maki beliau sambil melempar batu ke arah beliau. Pembantu nabi Muhammad, Zaid senantiasa melindungi beliau.

Saat musim haji tiba, beliau kembali ke Mekkah dan berdakwah kepada orang-orang yang melaksanakan haji dari segala penduduk di luar Mekkah. Agama Allah mereka bawa ke negerinya. Hingga tersebar luaslah Islam di di Jazirah Arab. Diantaranya, yaitu :
suwaid bin Samith, seorang penyair yang cerdas dari penduduk yatsrib, yang juga dijuluki Al-Kamil oleh kaumnya.
Iyas bin mu'adz, seorang pemuda belia dari yatsrib.
Abu Dzar al-ghifari, dia termasuk penduduk pinggiran yatsrib.
thufail bin Amr Ad-Dausy, seorang penyair cerdas dan pemimpin kabilah daus
Dhimad Al-Azdy, berasal dari Azd Syanu'ah dari Yaman.

Dalam beberapa waktu, sampailah Islam ke penjuru jazirah Arab, hingga ke Madinah, Islam di Madinah disambut baik oleh penduduknya. Dakwah Islam berhasil di bumi yatsrib ini, yang membuat semua ketentuan Allah semakin bercahaya dan bersinar.

BAB III
Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun