Mohon tunggu...
Aditya FirmansyachPutra
Aditya FirmansyachPutra Mohon Tunggu... Administrasi - sukses dunia akhirat

bersama kesulitan ada kemudahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peradaban Bangsa Arab Pra Islam

28 Februari 2020   20:24 Diperbarui: 16 Juni 2021   07:20 43513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem sosial mereka dalam memperhitungkan keturunan mengikuti garis bapak atau petriakal , sehingga di setiap akhir nama di ikuti dengan penyebutan nama bapaknya. Hal ini menunjukkan kebanggan terhadap nenek moyang dan dari kabilah apamereka berasal. Suatuu kabilahberdiri sebagai pemerintahan kecil yang politiknya berasal dari kesaamaan fanatisme.

Untuk mengawali mana rumpun mereka menggunakan gelar banu. Setiap anggota kabilah menganggap keluarga berdarah satu sama lainnya.  Sehingga kekayaan alam yang berada di sekitarnya seperti air, rumput, ladang dan sebagainya adalah milik bersama. Ikatan keluarga dan kekerabatan suku tersebut sangat kuat. Adalah musibah paling besar bagi mereka dengan putusnya keanggotaan dengan sukunya.

Tidak ada istilah raja bagi orang-orang Arab pra Islam kecualii untuk merujuk pada penguasa-penguasaasing. Syekh adalah sebutan sebutan bagi setiap ketua klan yang dipilih ddari anggota seniordalam klannya yang bijak dalam wejangannya dan berani serta pemurah. Ada pun dalam masalah militer daan hukum, ia harus berkonsultasi dengan dewan suku dan tidak memilikiotoritas mutlak. (Bincang Syariah).

Di atas merupakan historis dari masyarakat arab pada zaman jahiliah, dimana mereka saling mencari eksistensi atas suku mereka masing-masing, dengan rasa cinta terhadap suku mereka dan saling membangga-banggakan suku mereka. Di setiap suku terdapat sejumlah aturan-aturan yang bersifat menyeluruh secara otonom pada masing-masing suku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun