Mohon tunggu...
Aditya Dwi kurniawan
Aditya Dwi kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

cuma mau bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sistem Subak Desa Karangsambung Kebumen: Warisan Budaya Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

13 Februari 2024   15:37 Diperbarui: 13 Februari 2024   15:45 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Desa Karangsambung Kebumen Jawa Tengah mempunyai keunikan warisan agrokultur Sistem Subak  yang perlu dilestarikan. Sistem ini merupakan  sistem pengelolaan air dan irigasi secara tradisional yang telah dilakukan oleh masyarakat Karansambung. Sistem subak Karansambung menekankan tentang keseimbangan antara manusia dan alam. Dalam sistem ini, air diibaratkan "air kehidupan" dan harus dilindungi serta dikelola dengan hati-hati.

Struktur dan Fungsi Sistem Subak Sistem subak Karangsambung terdiri dari beberapa unsur penting antara lain

  • Subak: Organisasi yang mengelola air di tingkat desa.
  • Ladang: lahan pertanian diairi dengan air dari Subak.
  • Pengulu: Pemimpin subak  bertanggung jawab atas pengelolaan air dan penyelesaian konflik.
  • Subak Abangan: Subak yang sebagian besar anggotanya beragama Islam.
  • Subak Wayah : Subak yang mayoritas anggotanya beragama Hindu.

Ciri-ciri utama sistem subak Karangsambung adalah:

  • Mendistribusikan air secara adil dan merata ke seluruh taman.
  • Menjaga kelestarian sumber daya air.
  • Meningkatkan hasil panen. Mempererat gotong royong dan rasa memiliki dalam masyarakat.

NILAI BUDAYA DAN KEBIJAKSANAAN LOKAL Sistem subak Karansambung selain merupakan sistem irigasi,  juga mengandung nilai budaya dan kearifan lokal yang tinggi. Sistem ini mencerminkan nilai-nilai berikut:

  • Persatuan: Masyarakat bekerja sama  membangun dan memelihara Subak.
  • Gotong Royong: masyarakat saling membantu dalam mengelola air dan bercocok tanam.
  • Kesadaran lingkungan: Masyarakat melindungi air dan sumber daya  alam.
  • Kearifan lokal: masyarakat mempunyai pengetahuan dan tradisi tentang pengelolaan air yang diwariskan secara turun temurun.

Tantangan dan Peluang Sistem subak di Karansambun saat ini menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  • Urbanisasi: Banyak generasi muda yang meninggalkan desanya untuk mencari pekerjaan lain.
  • Perubahan Iklim: Kekeringan dan curah hujan yang tidak menentu dapat mengganggu sistem irigasi tradisional.
  • Modernisasi: Penggunaan teknologi modern di bidang pertanian dapat mengubah cara pengelolaan air.

Meskipun demikian, terdapat peluang untuk melestarikan dan mengembangkan lebih lanjut sistem subak Karansambung, Berbagai upaya  dapat dilakukan anatara lain:

  • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai budaya dan manfaat sistem Subak.
  • Memberikan pelatihan dan pendidikan mengenai pengelolaan air secara tradisional kepada generasi muda.
  • Mendukung pengembangan ekowisata berbasis sistem subak.

Atas apa yang dijelaskan dapat diambil kesimpulan Sistem subak Desa Karangsambung merupakan warisan budaya yang patut dilestarikan. Sistem ini tidak hanya berfungsi untuk menjaga kelestarian alam dan ketahanan pangan, namun juga mengandung nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang tinggi. Melalui upaya bersama masyarakat lokal, pemerintah dan pemangku kepentingan, sistem Subak dapat terus dijaga dan dilestarikan sebagai warisan budaya yang berharga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun