Mohon tunggu...
Aditya Badrun Hehanussa
Aditya Badrun Hehanussa Mohon Tunggu... Jurnalis - Aditya. WA 081248908542

Aditya Badrun Hehanussa, dari tanah Raja-raja timur Indonesia. Anak ketiga dari lima bersaudara. Termotivasi dari keringat orang tua.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pergerakan Mahasiswa Harus Sehat

21 Februari 2020   18:29 Diperbarui: 21 Februari 2020   18:50 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di pagi hari sebelum berangkat ke kampus. Saya duduk termenung sambil memikirkan orang-orang yang dulunya sempat merasakan sakitnya dunia kampus, kemudian saya diingatkan oleh salah satu buku yang judulnya "REVOLUSI BELUM SELESAI".

Memang, buku tersebut lebih banyak menceritakan tentang pidato-pidato Bung Karno, akan tetapi itu membuat saya teringat oleh pergerakan-pergerakan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa pada masa Orde Baru yang katanya sangat kejam.

Pergerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi, pergerakan yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis sebagaimana yang terlibat di dalamnya.

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, pergerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. Gerakan mahasiswa yang tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia adalah Perhimpunan Indonesia di Belanda, yang didirikan pada 1922, oleh Mohammad Hatta saat ia sedang belajar di Nederland Handelshogeschool Rotterdam.

Pada 1965, pemuda dan mahasiswa Indonesia terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan Orde Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan 66, yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sebelumnya gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan.

Kemudian angkatan 66 mengangkat isu Komunis sebagai bahaya sekaligus ancaman bagi negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung pergerakan mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Awalnya, pergerakan mahasiswa ikut berpartisipasi mewujutkan adanya Orde Baru. Namun dalam perkembangannya di kemudian hari, Orde Baru juga banyak dikoreksi dari gerakan mahasiswa. Seperti gerakan-gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa berikut:
* Gerakan anti korupsi yang diikuti oleh pembentukan Komite Anti Korupsi, yang diketuai oleh Wilopo (1970).

* Golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama kali di masa Orde Baru pada 1972 karena Golkar dinilai curang.

* Gerakan menentang pembangunan Taman Mini Indonesia Indah pada 1972 yang menggusur banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.

* Gerakan mahasiswa Indonesia 1974. Gerakan memprotes PM Jepang Kakuei Tanaka yang datang ke Indonesia pada 1974. Gerakan ini kemudian berkembang menjadi peristiwa Malari pada 15 Januari 1974, yang mengakibatkan dihapuskannya jabatan Asisten Pribadi Presiden.

* Gerakan mahasiswa Indonesia 1978. Gerakan yang mengkritik strategi pembangunan dan kepemimpinan nasional pada 1977-1978 yang mengakibatkan untuk pertama kalinya kampus-kampus perguruan tinggi Indonesia diserbu dan diduduki oleh militer. Hal ini kemudian diikuti dengan dihapuskannya Dewan Mahasiswa dan diterapkannya kebijakan NKK/BKK di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun