Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Genggamlah Dunia dengan Menulis

12 Desember 2013   22:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:59 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1386862903402067522

[caption id="attachment_298321" align="alignright" width="286" caption="Adi Supriadi 2012 (Dok. Pribadi)"][/caption]

Twitter : @assyarkhan

Bersyukurlah dengan adanya Facebook, Twitter, Linkedin, Comfrog, Pulsk dan media sosial lainnya, disinilah Anda bisa mengawali untuk mulai menulis. Dulu, tahun 2004 Saya coba-coba di berbagai Forum, setelah itu ada Friendster untuk memulai menulis di dunia maya, sedangkan menulis di Mading sejak tahun 1992 dan menulis dikoran sejak tahun 2001.

Saat ini pengguna media sosial sangat dimanjakan dengan gadget yang ada didalam genggamannya, mau membaca berita apa saja untuk dijadikan sumber ide menulis sangat banyak sekali, sepertinya sudah tidak ada alasan lagi jika tidak ada ide untuk menulis. Dimulailah dengan menulis apa yang terlintas dikepala tentang apa yang ingin Anda kritisi, Apa yang ingin Anda tanyakan, Anda ide-kan didinding Facebook Anda.

Buat Anda yang senang curhat sebaiknya menulis, lama-kelamanaan menjadi hobi dan setelah itu menjadi kebiasaan, lama kelamaan bisa menjadi sumber penghasilan. Semua itu hanya dengan satu modal saja : KEMAUAN.

Jangan pernah melihat orang lain yang sudah terbiasa menulis tetapi lihatlah kedalam diri Anda, apa yang menjadi kegelisahan Anda, Apa yang menjadi hal yang ingin Anda tumpahkan, tumpahkkan saja di tulisan. Setidaknya itulah yang akan menjadikan Anda menjadi bisa.

Memang, pada awalnya yang agak sulit itu menggali ide, Apa tujuan Anda menulis? Apa ending yang ingin Anda capai dari sebuah Naskah yang Anda tulis? Saya pikir itu bisa diawali dengan "Kegelisahan" tadi. Dalam bahasa Agama disebut "Risau Ummat", atau apa yang bisa Anda berikan untuk masyarakat luas. Apa yang menjadi kerisauan Anda, Apa yang menjadi pemikiran terdalam Anda tentang Ummat (baca : Bangsa). Tuliskan saja!.

Sesungguhnya Kita bisa mencari ide yang menarik dan menggunakan bahasa sesuka Kita mau. Tetapi Anda harus "jujur" dalam menulis kerisauan Anda itu, karena itulah yang akan membuat magnet ketika dibaca.

Saat ditanya mengenai permasalahan yang sering dialami seorang penulis, alasan yang muncul selalu klasik, Tidak Sempatlah, Tidak ada waktulah, Malas, takut diejek orang lah, khawatir tata bahasa tidak benar, takut diketawain dan sebagainya.

Mulai sekarang, Genggamlah dunia dengan menulis. Tumpahkan apa yang ingin Anda tumpahkan, Jangan pernah melihat mereka yang sudah terbiasa menulis, tetapi lihatlah kedalam diri Anda dan tanyakan : Mengapa Saya Harus Menulis ? Dan Jawablah : Karena terlalu banyak kejadian dimuka bumi ini yang membuat Saya Risau dan Gelisah. Aku ingin melawan semua ketidakadilan, Aku akan bongkar semua jenis Konspirasi, Aku Akan Bangkitkan semua jiwa pemuda, Aku akan bakar semangat para Mujahidin dan Aku akan buat marah siapapun yang telah dihinakan dengan Tulisanku. Aku akan buat semua orang tercerahkan dengan pemikiranku, Karena itulah Aku Menulis. Katakan itu keras-keras didalam diri Anda dan Anda akan menggenggam dunia.

Jakarta, 12 Desember 2013

ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun