Mohon tunggu...
Adisty HurrinAin
Adisty HurrinAin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Indonesia

Hii, aku suka membagi cerita pengalamanku dan menulis sebuah cerita.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kota Kecil di Pegunungan Tengah Papua, Wamena

28 Juli 2023   21:26 Diperbarui: 28 Juli 2023   21:35 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Papua adalah salah satu Provinsi yang ada di Indonesia. Sebagai masyarakat yang tinggal di Papua, saya merasa bangga untuk memperkenalkan kota kecil saya ini kepada banyak orang. 

Wamena adalah ibu kota Kabupaten Jayawijaya yang juga menjadi Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan. Wamena adalah salah satu kota kecil yang ada di Papua. Lingkungan disana juga masih sangat terbilang asli. Pegunungan-pegunungan disana juga masih sangat terjaga. di Wamena kami dapat menghasilkan makanan pokok dari hasil tanam sendiri dengan tanah yang subur.  

Saya sudah tinggal dan besar di Wamena selama 17 tahun lamanya, lalu pindah ke Yogyakarta untuk melanjutkan kuliah. Selama saya di Jogja, ada hal-hal yang membuat saya rindu pada kota kecil saya itu, suasana disana, cuacanya, makanan-makanannya dan pastinya adalah orang-orangnya. 

Cuaca di wamena sangatlah dingin, suhu cuaca disana bisa mencapai -16 dan suhu paling panas disana adalah suhu 28-29. Tetapi untuk kami yang asli sana atau pendatang lama disana, itu adalah suhu yang normal, maka dari itu kalau kami pergi ke daerah yang jauh lebih panas, kami terkadang mengalami Culture Shock . Tidak hanya Culture Shock tentang suhu cuaca saja, tetapi kami juga terkadang mengalami Culture Shock dengan harga barang dan makanan di luar Papua.

Di Papua harga barang dan makanan sangat mahal, bisa mencapai 2-3 kali lipatnya harga di luar Papua. Menurut Theo Hasegem, mahalnya harga-harga kebutuhan masyarakat di Pegunungan Tengah  disebabkan langkahnya bahan bakar minyak. Alasan lainnya juga karena Bahan - Bahan kebutuhan masyarakat kebanyakan di angkut oleh Pesawat yang membuat harganya menjadi lebih naik. 

Alasan Bahan Kebutuhan di Papua Mahal

Saya sering menceritakan bagaimana kota kecil saya kepada teman-teman saya yang berasal dari luar Papua, mereka tertarik dengan apa yang saya ceritakan bahkan mereka tertarik untuk mengunjungi Papua karena memiliki banyak sekali tempat wisata yang indah. Tetapi mereka juga tidak berani untuk datang ke Papua karena banyaknya isu yang terjadi dan membuat mereka takut untuk datang. 

Berulang kali saya menjelaskan kepada mereka bahwa orang Papua adalah orang yang baik-baik, masyarakat disana sangat berteman baik dengan pendatang-pendatang baru yang berada di Papua.

Menurut saya, dimana pun kita berada, jika kita baik kepada tuan rumah di daerah tersebut maka tuan rumah daerah itupun akan baik kepada kita. Sungguh, Papua ataupun Wamena yang sudah saya anggap seperti rumah saya sendiri memiliki banyak sekali tempat dan kenangan yang indah, yang saya yakin jika orang dari luar Papua berkunjung ke sana pasti akan menyukai tempatnya.

Di Wamena memiliki bulan-bulan khusus yang wajib kalian datangi, seperti bulan Mei, karena setiap Bulan Mei akan tumbuh banyak sekali Rumput Berwarna Ungu yang kami sebut sebagai 'Rumput Mei' karena rumput ini hanya akan ada selama bulan Mei saja, dan tumbuh di alam bebas. 

Selain bulan Mei, tempat juga harus dikunjungi adalah pada bulan Agustus, karena setiap tahunnya kami mengadakan Festival Budaya Lembah Baliem, festival ini adalah festival tertua yang ada di Papua yang memperkenalkan budaya itu sendiri, cerita rakyat, tarian daerah dari berbagai suku, dan banyaknya kerajinan tangan yang dibuat asli khas Papua seperti Koteka, Sali, Noken dll. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun